Talenta Digital menjadi kunci SDM Unggul di Era Industri 4.0

Talenta Digital menjadi kunci SDM Unggul di Era Industri 4.0

Lisniawati--Ist

Oleh: Lisniawati

Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Bangka Belitung

 

DUNIA tengah bergerak menuju era industri 4.0 yang akan lebih banyak menggunakan teknologi digital. Saat ini Indonesia telah mempersiapkan diri untuk masuk ke dalam tahap industri 4.0 dan melakukan langkah transformasi digital. Revolusi Industri 4.0 merupakan upaya transformasi menuju perbaikan dengan mengintegrasikan dunia online dan lini produksi di industri, di mana semua proses produksi berjalan dengan internet sebagai penopang utama. Kemajuan teknologi informasi di era digitalisasi sekarang ini berkembang pesat dan semakin canggih. Distribusi berita dan informasi menjadi begitu mudah dan cepat. Kecanggihan teknologi ini sekarang sudah dimanfaatkan oleh banyak orang sebagai suatu peluang dalam memudahkan akses digital penyampaian informasi, diantaranya dapat berupa informasi berita, berupa periklanan/promosi atau membranding suatu produk lain-lain dan sebagainya.

Bukan hanya pemerintah, seluruh stakeholder di Indonesia berupaya mengembangkan berbagai inovasi sebagai bagian dari strategi transformasi digital, melakukan perubahan menyeluruh atas setiap proses, kompetensi, dan model bisnis dengan implementasi teknologi digital, sejalan dengan rekomendasi berbagai lembaga riset global yang menjadikan transformasi digital sebagai pengarusutamaan organisasi dalam memenangkan persaingan global. Walaupun dianggap memiliki potensi yang besar, Indonesia juga memiliki beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan guna memantapkan transformasi digital yang sedang dilaksanakan.

Terdapat beberapa kendala dalam pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia, kendala tersebut adalah belum meratanya infrastruktur dan minimnya kompetensi SDM, serta lemahnya koordinasi antar pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Maka dibutuhkan pengembangan SDM TIK yang unggul, salah satunya talenta digital. Talenta digital adalah orang yang cakap dan mampu menggunakan teknologi digital. Biasanya pengaplikasiannya untuk berbagai hal positif dan produktif.

BACA JUGA:Potensi Bisnis Kecantikan Dalam Upaya Mengurangi Angka Pengangguran di Bangka Belitung

Berdasarkan riset yang dilakukan Bank Dunia dan McKinsey menunjukkan bahwa Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital pada Tahun 2030. Jika dirata-rata, kebutuhan talenta digital ini mencapai 600.000 orang per tahun. hingga saat ini, perguruan tinggi di Indonesia hanya mampu menyuplai sekitar 100.000-200.000 talenta digital per tahun. Artinya, terdapat gap sebesar 400.000-500.000 talenta digital per tahun. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia masih kekurangan talenta digital mumpuni. Presiden Joko Widodo sendiri yang mengimbau agar seluruh perusahaan besar mendukung generasi muda mengembangkan kompetensinya dalam dunia digital. Ini prasyarat yang tak terhindarkan agar tak ketinggalan di tengah perkembangan Revolusi Industri 4.0 yang semakin cepat, Indonesia mau tak mau harus mempersiapkan talenta-talenta digital yang mampu mengisi kebutuhan pasar kerja dan dunia usaha.

Di era industri 4.0 kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi yang cepat. Oleh karena itu sangat dibutuhkan orang-orang yang agile (tangkas) dan juga cepat memahami perubahan tersebut. Maka diperlukaanlah apa yang disebut dengan talenta digital. Keberadaan talenta digital di era sekarang dan mendatang sangatlah penting. Berbeda dengan awal perkembangan kapitalisme (early capitalism) di mana keberlangsungan dunia usaha masih mengandalkan pada kepemilikan modal dan sarana produksi. Di era late capitalism seperti sekarang ini, kunci meraih kesuksesan adalah talenta digital yang kekinian, yang mampu memanfaatkan teknologi informasi dan kemajuan jaman sebagai keterampilan dan habitat baru sesuai tuntutan kemajuan jaman.

Dampak Pandemi Covid-19 memberikan pelajaran berharga bagi kita untuk memanfaatkan teknologi. Pandemi telah membatasi ruang gerak hampir semua orang baik perusahaan swasta maupun organisasi Pemerintah. Sebagai contoh dampak pandemi, dimanfaatkan Aplikasi Zoom Cloud Meeting sebagai media e-learning untuk mengganti pertemuan tatap muka. Kondisi ini mendorong berbagai sektor untuk melakukan transformasi digital besar-besaran. Dampaknya, permintaan terhadap kandidat dengan kemampuan digital turut meningkat.

BACA JUGA:Dilema Pembebasan Tanah Oleh Pemerintah

Seperti diketahui, sebelumnya, keterampilan digital umum dikaitkan dengan kemampuan mengoperasikan komputer, mencari informasi secara daring, dan menggunakan aplikasi produktivitas. Namun, keterampilan tersebut kini menjadi jenis keterampilan dasar. Saat ini, industri juga membutuhkan talenta dengan keterampilan digital lanjutan, seperti data scientist, cyber security, cloud computing, dan artificial intelligence (AI). Hardskills dalam konteks digital sendiri merupakan kemampuan teknis yang meliputi big data, artificial intelligence, coding dan lainnya. Sedangkan softskills ialah kemampuan 4C, yaitu Complex problem solving, Critical thinking, Creativity, dan Capability to lead. Oleh sebab itu, kita harus memiliki pemahaman baru di bidang Pendidikan untuk menghadapi era baru ini.

Saat ini Pemerintah sendiri telah membuka sejumlah program untuk menyiapkan talenta digital tersebut. Diantaranya adalah dari Kementerian Kominfo ada program Digital Talent Scholarship (DTS) yang merupakan program beasiswa pelatihan intensif dengan berbagai tema (seperti big data, artificial intelligence, coding) yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing SDM bidang TIK. Selain DTS, Kemendikbud saat ini juga memiliki program untuk dunia Pendidikan yaitu pembelajaran daring, serta program yang baru diluncurkan oleh Kemenko Perekonomian, yaitu kartu prakerja sebagai bantuan biaya pelatihan bagi masyarakat untuk memiliki atau meningkatkan keterampilan. Adapun program ini berfokus pada pengembangan keahlian dan kompetensi kerja.

Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah turut disambut baik oleh Microsoft. Microsoft sendiri percaya bahwa kolaborasi lintas organisasi dan industri dapat mengembangkan serta mengisi kebutuhan talenta digital Indonesia. Untuk itu, Microsoft menginisiasi berbagai program, salah satunya adalah komunitas SATU Talenta. Sebagai informasi, SATU Talenta merupakan komunitas yang digagas Microsoft pada platform LinkedIn. Komunitas itu dibangun sebagai tempat pertemuan talenta-talenta digital Indonesia yang telah mendapatkan sertifikasi dari Microsoft dengan pelaku industri. Melalui komunitas SATU Talenta, talenta digital Indonesia dapat memperluas koneksi dengan profesional lintas industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: