Banyak Terima Keluhan Masyarakat Penambang Bikin Beliadi Prihatin: Hidup Mereka Bergantung Timah

Banyak Terima Keluhan Masyarakat Penambang Bikin Beliadi Prihatin: Hidup Mereka Bergantung Timah

Beliadi--Julian

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Wakil Ketua DPRD Bangka Belitung (Babel), Beliadi mengaku ramai mendapat keluhan dari masyarakat khususnya yang berada di Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur, khususnya masyarakat yang menggantungkan hidup di penambangan pasir timah.

"Ya dua bulan terakhir saya banyak ditelepon dan didatangi warga terkait banyaknya isu razia tambang, banyak masyarakat mengeluh susah cari timah ditambah banyak razia pula," kata Beliadi, Selasa (19/9).

BACA JUGA:Sikapi Kenaikan Harga Beras, Beliadi: Jangan Enjoy Aja!

Beliadi prihatin atas kondisi masyarakat saat ini yang masih menggantungkan rezeki di sektor pertimahan tak terlepas dari gagalnya pemerintah dalam melakukan transformasi ekonomi, sehingga sebagian masyarakat Babel masih banyak bergantung hidup dari menambang timah.

"Kasihan masyarakat, keahlian lain tidak punya, sumber (timah) satu-satunya dan dirazia, kebetulan saya tinggal di kampung, sehari-harinya bergaul dengan masyarakat yang sebagian besarnya berprofesi sebagai penambang," bebernya.

BACA JUGA:Disentil Beliadi Tak Ada Inovasi, Kadis Parbudpora Pilih Enggan Menanggapi

Beliadi khawatir apabila razia tambang timah terus dilakukan maka akan berdampak terhadap sulitnya menghidupi sebuah keluarga. Bahkan yang lebih dikhawatirkan oleh Beliadi, hal itu berdampak terhadap pendidikan anak-anak lantaran kepala keluarga yang tidak mampu memenuhi biaya-biaya yang dibutuhkan untuk bersekolah.

"Saya memohon kepada sahabat kami dari pihak kepolisian agar paham kondisi di masyarakat. saat ini pemerintah masih belum punya langkah pengalihan pekerjaan yang layak untuk masyarakat, ada ribuan anak sekolah yang orang tuanya bergantung cari nafkah di timah, jika mereka diberhentikan sumber ekonominya, maka keberlangsungan sekolah mereka akan terancam dan bisa-bisa mereka putus sekolah," jelasnya.

BACA JUGA:Imbas Pariwisata Sepi, Disparbudpora Disentil Beliadi: Tak Ada Inovasi!

Tak hanya itu, lanjut Beliadi, penertiban tambang timah juga ditakutkan berdampak terhadap banyaknya balita dan ibu menyusui yang kekurangan gizi akibat kepala keluarga yang tak bisa menafkahi karena tidak adanya pekerjaan lain.

"Karena tambang ini bukan cuma perkara legal atau ilegal, bukan cuma urusan hukum tapi lebih ke pada keberlangsungan hidup masyarakat. Sebagaimana Pak Mahfud MD katakan bahwa hukum yang paling tinggi itu adalah melindungi keberlangsungan hidup manusia," terang Beliadi.

BACA JUGA:Bakuda Bikin Beliadi Berang: Pendapatan 2022 ke 2023 Itu Turun, Jangan Bodohi Masyarakat!

"Jika perlu konstitusi pun boleh dilanggar untuk mempertahankan hidup masyarakat atau warga negara dan saya melihat itulah manfaat keberadaan tambang di Babel saat ini bagi sebagian besar masyarakat, kegagalan pemerintah membuka sumber ekonomi baru harus di tanggung oleh masyarakat dengan main sembunyi-sembunyi dengan penegak hukum," sambungnya.

BACA JUGA:Applause Wakil Ketua DPRD Beliadi, Untuk BKPSDMD Babel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: