Sikapi Kenaikan Harga Beras, Beliadi: Jangan Enjoy Aja!

Sikapi Kenaikan Harga Beras, Beliadi: Jangan Enjoy Aja!

Beliadi --Julian

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Wakil Ketua DPRD Bangka Belitung (Babel), Beliadi turut merespon kenaikan harga beras saat ini. Bahkan diakuinya, kenaikan bahan pokok ini cukup mengkhawatirkan. 

"El Nino baru tiga bulan saja Babel sudah begini (kenaikan) luar biasa tinggi, kita harus waspada, jangan enjoy dengan keadaan sekarang, antisipasinya sudah harus dimulai agar kedepan tidak kelabakan," kata Beliadi, Kamis (14/9).

BACA JUGA:Stok Beras di Pasar Sungailiat Masih Aman

Langkah antisipasi yang dimaksud oleh Beliadi, misalnya yakni peralihan konsumen total menjadi semi produsen dan berujung pada swasembada. Sebagai langkah jangka panjang, sehingga jika swasembada telah diterapkan dan terjadi inflasi, maka kenaikan harga yang terjadi juga dapat dirasakan oleh petani yang ada di Babel.

"Jika kita tidak melangkah ke swasembada, saat ada situasi tertentu terhentinya pasokan kebutuhan pokok dari luar, pulau Babel bisa terancam karena tidak memiliki kekuatan pangan sendiri, nanti bisa terjadi chaos pangan, ini bahaya sekali," tutur Politisi Partai Gerindra Dapil BelitungTimur ini.

BACA JUGA:Imbas Pariwisata Sepi, Disparbudpora Disentil Beliadi: Tak Ada Inovasi!

Apalagi berdasarkan informasi yang diterima saat ini, lanjut Beliadi, negara India tidak akan mengekspor beras keluar negeri. Sedangkan petani di Jawa dan Sumatera yang gagal panen.

Ditambah lagi, negara Vietnam dan Thailand diketahui telah meneken kontrak dengan negara-negara lain, sehingga kemungkinan besar Indonesia tidak akan dapat jatah lagi dari negara-negara tersebut dan dikhawatirkan akan berdampak terhadap masyarakat khususnya di daerah kepulauan.

"Otomatis Babel akan kena imbasnya karena kita masih mengharap suplay beras, bawang, dan lain-lainnya dari luar," tuturnya.

BACA JUGA:Disentil Beliadi Tak Ada Inovasi, Kadis Parbudpora Pilih Enggan Menanggapi

Oleh karna itu, lanjut dia, penyuluhan kepada petani dari pemerintah daerah harus lebih gencar lagi. Jadi butuh gerakan pertanian yang kuat sedari dini sehingga dapat mengantisipasi terjadinya kelangkaan pangan di masa yang akan datang.

Sehingga program yang dimaksud dapat berjalan dan lahan-lahan sawah yang tidak termanfaatkan dengan baik, dapat sesegera mungkin dioptimalkan.

BACA JUGA:Beliadi Sesalkan Sedikitnya Alokasi Hibah ke Belitung, Ini Kata Kesra Babel

"Bila perlu siapkan stimulus cadangan untuk petani alih profesi untuk biaya hidup mereka saat menunggu panen, agar orang tidak takut bertani dan strategi rekayasa harus disiapkan untuk ini, prediksi-prediksi kedepan sudah harus di olah dengan matang agar tidak terjadi kelangkaan pangan di Babel jika keadaan diluar kendali kita," pungkasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: