“Blue Ocean Strategy” Ekonomi Kreatif Bangka Belitung: Melalui Cerita Sejarah yang Dituangkan ke Dalam Produk

“Blue Ocean Strategy” Ekonomi Kreatif Bangka Belitung: Melalui Cerita Sejarah yang Dituangkan ke Dalam Produk

--

Dhias Latria, S.Kesos. (Mahasiswa Magister Manajemen UBB)

 

Bangka Belitung, begitu banyak pelaku ekonomi kreatif yang bergerak dan menginovasi sebuah karya yang dikemas dengan berbagai bentuk kreasi dan dijadikan sebagai nilai yang dapat menjadi nilai ekonomi. Ekonomi kreatif yang di cetus oleh John Howkins dalam bukunya The Creative Economy: How People Make Money from Ideas, mendefinisikan bahwa ekonomi kreatif sebagai the creation of value as a result of idea.

Lebih jauh dijelaskan oleh Howkins bahwa ekonomi kreatif sebagai kegiatan ekonomi dalam masyarakat yang mengabiskan sebagian besar waktunya untuk menghasilkan ide, tidak hanya melakukan hal-hal yang rutin dan berulang.

Ekonomi Kreatif baru dapat dirasakan dan dikembangkan oleh para penggiat kreatif di Bangka Belitung pada tahun 2008-an kemudian kembali di bangkitkan kembali dalam 3 tahun terakhir. Ekonomi Kreatif salah satu aspek yang mampu diandalkan untuk menjadi ekonomi masa depan di Bangka Belitung.

Digaungkan, bahkan pulau yang kaya dengan penghasilan timah ini akan mencapai titik balik pada 20 tahun mendatang dan para penggerak ekonomi harus mempersiapkan apa yang dapat menjadi penerangan ekonomi tanpa adanya pertambangan. Salah satunya adalah ekonomi kreatif dengan 17 sub sector yang terbentuk dan kini tidak lagi asing untuk para pelaku seni maupun pelaku kreatif yang berhubungan dengan kreasi kemudian beririsan langsung dengan nilai ekonomi melaui penciptaan ide dan kreatiftas.

Melanjutkan apa yang dijelaskan oleh Howkinds bahwa ekonomi kreatif tergambarkan dengan menghabiskan sebagian besar waktu untuk ide yang dapat diartikan bahwa pelaku ekonomi kreatif harus mumpuni dan memiliki kemampuan untuk menginovasi dan menciptakan karya yang terbaharukan bahkan menciptakan pangsa pasar yang baru atau ekonomi samudera biru dan yang kita kenal dengan Blue Ocean Strategy.

Pelaku ekonomi kreatif menurut saya sangat dekat dengan strategi samudera biru dimana penciptaan ide baru dan bahkan menciptakan pasar baru bahkan menjadi gerbang bagi pelaku ekonomi lainnya untuk masuk kedalam pasar yang diciptakan dan terus berlanjut untuk kembali mengembangkan pasar yang baru, karena dapat disimpulkan ekonomi kreatif dengan mengandalkan ide kreasi dan inovasi yang mampu diterima oleh pangsa pasar dimana para pelaku ekonomi kreatif harus terus bergerak dengan kebaharuan ide-ide tersebut.

Salah satu pelaku ekonomi kreatif di Bangka Belitung yang mengaplikasikan strategy blue ocean adalah Produk fashion TanahWari yang digawangi oleh pemuda pelaku ekonomi kreatif Bangka Belitung dengan kreasi dan design yang terinspirasi dari cerita perjuangan sejarah, bangunan-bangunan sejarah yang tergambar langsung pada design produk yang kental akan nilai-nilai sejarah.

Dibangun melalui karya-karya inspirasi, Tanahwari menciptakan diferensiasi dan keunikan pada setiap produk yang menjadikan tanahwari memiliki posisi tawar yang cukup tinggi dan mampu menghadirkan produk di level pasar menegah keatas atau penciptaan pangsa pasar yang baru pada usaha yang tergolong baru. Usia yang masih sangat muda bagi usaha UMKM yang baru namun mampu mengeksplorasi pasar yang begitu ekslusif dan kini pun menjadikan produk tanahwari memiliki pasar yang baru atau blue ocean.

Inilah salah satu contoh usaha yang memiliki value yang berangkat dari ide dan di teruskan dengan kreasi dan inovasi namun juga tetap memikirkan kegiatan pasar dan pangsa pasar yang ideal terhadap produk tersebut.bagaimana kelanjutan cerita-cerita sejarah khususnya sejarah di Bangka Belitung yang di tuangkan oleh TanahWari kedalam design produknya, bagi yang penasaran, ikuti kreasi-kreasi unik dan valuable melalui media social Instagram @tanahwari.

Semoga para pelaku ekonomi kreatif lainnya pun terus bergerak dengan ide ide yang lebih menarik dan bernilai. Semoga bermanfaat.terima kasih.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: