Ketika Gerhana Matahari Hibrida Terjadi, Burung Hantu Bangun, Laut Naik, Awas Mata?

  Ketika Gerhana Matahari Hibrida Terjadi,   Burung Hantu Bangun, Laut Naik, Awas Mata?

--

BABELPOS.ID.- Gerhana Matahari Hibrida (GMH), diprediksi bakal melintasi di sejumlah daerah di Indonesia menjelang akhir Ramadhan 1444 Hijriah atau tepatnya 20 April 2023.

Peneliti pusat antariksa Badan Riset dan Inovasi Indonesia (BRIN), Andi Pangerang mengingatkan, fenomena langka Gerhana Matahari Hibrida memberikan dampak bagi Bumi.

Andi menyampaikan, fenomena astronomi tersebut diprediksi dapat menyebabkan perubahan suhu, kondisi langit hingga perubahan perilaku hewan.

Perubahan apa sajakah yang dimaksudkan Andi Pangerang? Berikut penjelasan Andi Pangerang, dilansir dari berbagai sumber informasi.

1. Cuaca berubah menjadi gelap

Salah satu perubahan yang terjadi ketika Gerhana terutama gerhana Matahari awalnya langit cerah namun berubah menjadi gelap seketika seperti matahari.

Dikatakan Andi, pada perubahan itu Bintang yang selama ini hanya bisa dilihat di malam hari dapat terlihat saat gerhana matahari, karena intensitas sinar matahari lebih dominan.

Tidak hanya bintang, ditambahkan Andi planet-planet yang diatas garis pemisah antara Bumi dan langit pun akan terlihat ketika terjadi gerhana matahari.

2. Penurunan suhu hingga 4 derajat celsius

Selain perubahan langit menjadi gelap saat gerhana matahari, perubahan lainnya yakni penurunan suhu udara di Bumi.

Menurut Andi, sejumlah wilayah akan mengalami penurunan suhu hingga 4 sampai 5 derajat Celsius.

"Udara disekitar akan menjadi sangat dingin, yang disebabkan kurangnya intensitas radiasi matahari," ungkap Andi.

Dilanjutkan Andi, penurunan suhu tersebut ketika saat Gerhana Matahari Total ataupun Gerhana Matahari Cincin terjadi.

3. Perubahan Perilaku Hewan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: