Hadapi Krisis Pangan, Bangka Tengah Usulkan Bangun Pabrik Mini Minyak Goreng

Hadapi Krisis Pangan, Bangka Tengah Usulkan Bangun Pabrik Mini Minyak Goreng

Sajidin --

BABELPOS.ID, KOBA - Krisis pangan global mengancam. Kepala Dinas pangan dan Pertanian Bangka Tengah (Bateng), Sajidin mengatakan Bangka Tengah sudah menyiapkan beberapa strategi dalam menghadapi situasi yang sulit ini, mulai dari melanjutkan program PSR dan PSP hingga mengusulkan Pembangunan Pabrik Mini Minyak Goreng.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan pemerintah pusat telah memutuskan untuk mencabut subsidi untuk beberapa jenis pupuk dan hanya akan menyediakan dua jenis pupuk bersubsidi saja bagi petani, yakni pupuk Urea dan NPK. Sisanya semua pupuk non subsidi, sehingga pencabutan tersebut dikhawatirkan mempengaruhi tingkat produksi pertanian di Bateng.

"Kami secara swadaya memang sudah mengganti pupuk subsidi dengan pupuk alternatif seperti kompos yang kami kombinasikan dengan MA-11 dan petani juga sudah banyak yang memakai itu," ujarnya kepada babelpos.id di ruang kerjanya pada Rabu (11/1/2023).

Bahkan, kata Sajidin karena kompos dari kotoran ayam ini banyak pemintanya, harga jadi naik dari 18 ribu per kilogram menjadi 27 ribu per kilogram, sedangkan untuk kotoran sapi masih stabil

"Kotoran sapi masih stabil, tapi berdampak pada banyaknya rumput liar atau gulma yang tumbuh, contohnya saja pada komoditas sawit," tuturnya.

Kata Sajidin, pihaknya memang sudah dikumpulkan dan mendapat arahan dari Bupati Bateng agar merapatkan barisan untuk penanggulangan krisis pangan.

"Kami sudah rapat dan ada beberapa strategi yang bakal dikerjakan selama 2023, seperti melanjutkan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dan Prasarana Sarana Pertanian (PSP), yang nanti tetap kami ambil titik poligonnya dari petani, kemudian kami usulkan ke Dirjen Perkebunan untuk dapat pupuk dan obat-obatan," jelasnya.

"InsyaAllah kita juga mengusulkan adanya Pabrik Mini Minyak Goreng di Bateng, nanti kita ajukan proposal dan pemaparan ke Pemerintah Pusat," tambahnya.

Kata Sajidin, Pabrik Mini Minyak Goreng ini bukan diperuntukkan bagi pihak swasta, melainkan untuk Kelompok Tani, Koperasi dan BUMD dengan skala paling tinggi 5 Milyar.

"Kalau kita punya pabrik ini, maka perhari dari 5 ton TBS akan menghasilkan 1 ton minyak," imbuhnya. (sak/ynd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: