Megawati Soekarno Putri: Yang Nyari, Mundur dari PDIP

BABELPOS.ID - CITA-cita Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri tersirat dan tersurat tegas melalui pidatonya yang mengabaikan teks pada Perayaan HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1).

Berpidato lepas di hadapan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, dan ribuan kader PDIP, Megawati bercerita tentang dirinya didatangi Mensos Tri Rismaharini. 

Menurut Megawati, menteri yang juga kader PDIP itu datang dan menangis. 

“Bu iki piye yo, ternyata kok akeh temen sing sara (Bu, ini bagaimana, ya, ternyata, kok, banyak sekali yang hidup sengsara, red),” ujar Megawati menirukan keluhan Risma. 

Megawati pun ikut menangis mendengar keluhan Risma. “Saya, ya, nangis no, karena saya juga perempuan,” tutur Presiden Kelima RI itu berbicara dengan logat Yogyakarta.

Megawati mengaku memerintahkan Risma benar-benar mengentaskan rakyat miskin. 

“Itu yang di kolong-kolong jembatan. Mereka itu tolong, dong, diangkat, ditaruh di tempat yang lebih sewajarnya,” ucap Megawati menirukan ucapannya kepada Risma. 

Menurut Megawati, di Jakarta pun banyak rakyat miskin yang sampai tinggal di kolong jembatan. Syahdan, tokoh kelahiran Yogyakarta, 23 Januari 1947, itu meminta kader-kader PDIP dari wilayah DKI Jakarta segera berdiri dan angkat tangan. 

“Mbok lihat kesengrasaan yang masih ada, di ibu kota Republik Indonesia,” ucap Megawati. 

Pemilik nama lengkap Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri itu menegaskan kader-kader PDIP harus punya rasa iba ketika melihat warga miskin. 

“Apa kalian enggak punya perasaan?” katanya. 

Megawati tidak mau PDIP dimasuki politikus yang hanya mau mencari kekayaan atau mencari jabatan demi berkuasa.

''Yang nyari kaya, mundur dari PDI Perjuangan,'' tegasnya.

“Kalau itu, maaf dengan segala hormat, lebih baik mundur dari PDI Perjuangan. Tidak ada guna,” katanya.(**)

Sumber: