Kendali Inflasi, Pemkot Sebar Surat Edaran

Kendali Inflasi, Pemkot Sebar Surat Edaran

Sekda Ratmida Dawam --

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Pemerintah Kota Pangkalpinang terus berupaya dalam pengendalian inflasi daerah. Untuk itu, sebagai tindak lanjut dari rekomendasi Tim Pengendalian inflasi Daerah (TPID) Kota Pangkalpinang mengeluarkan surat edaran. Melalui SE Nomor : 15/SE/ESDA/IX/2022 tentang Pengendalian inflasi Daerah Kota Pangkalpinang tahun 2022 diharapkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Pangkalpinang dapat bersama menjaga laju inflasi

BACA JUGA:Kendalikan Inflasi Daerah, Pemprov. Kep.Babel Alokasikan DID dan DTU

Sekretaris Daerah, Radmida Dawam menjelaskan Surat Edaran ini juga sebagai upaya untuk menjaga laju inflasi. Sehingga tidak mengalami kontraksi cukup tinggi dan mempengaruhi stabilitas ekonomi.

"Ini upaya kita untuk mengendalikan inflasi di Kota Pangkalpinang. Sebagaimana tindak lanjut dari rekomendasi TPID Kota Pangkalpinang," ungkap Sekda Radmida.

BACA JUGA:September 2022, Bank Indonesia Catat Inflasi Babel Relatif Terkendali

Untuk itu, masyarakat diminta lebih cermat dalam penggunaan energi dengan mematikan lampu yang tidak perlu pada siang hari. Baik bagi masyarakat dan ASN di lingkungan Kantor Pemerintah Kota Pangkalpinang termasuk lampu penerangan jalan umum.

"Kami mengimbau masyarakat untuk menggunakan listrik seperlunya. Selaras dengan Pemerintah Pusat dalam kebijakan hemat energi," katanya.

BACA JUGA:Inflasi Babel Masih 10 Besar Tertinggi

Kemudian, perempuan yang juga saat ini sebagai Pelaksana Harian Wali Kota Pangkalpinang mengimbau untuk melakukan gerakan tanam pangan cepat panen oleh seluruh masyarakat dan ASN di lingkungan Pemkot Pangkalpinang. Seperti menanam cabe di pekarangan rumah.

"Seluruh masyarakat kota Pangkalpinang agar bijak dalam berbelanja kebutuhan bahan pokok dan penting," imbuhnya.

BACA JUGA:Rio Setiady: Inflasi Tinggi, Rakyat Susah, Tidak Pas Menaikkan BBM

Lebih jauh, Sekda juga mengimbau masyarakat untuk tidak konsumtif dalam berbelanja harus dengan sesuai kebutuhan dan seperlunya saja. Gerakan tanam pangan juga untuk mengantisipasi kemungkinan akan terjadi krisis pangan, seperti kekurangan pasokan bawang merah, cabai merah dan cabai rawit.

"Bagi yang punya pekarangan luas di rumahnya, alangkah baiknya untuk bertanam cabai. Jadi kita tidak usah lagi membeli cabai," tuturnya.

BACA JUGA:Kendalikan Inflasi Pangan, BI Babel Sukses Dampingi Petani dan Panen 5 Ton Bawang Merah di Bateng

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: