Rio Setiady: Awas Tragedi Kanjuruhan Jangan Sampai Terjadi di Babel

Rio Setiady: Awas Tragedi Kanjuruhan Jangan Sampai Terjadi di Babel

Rio Setiady--

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Minggu (2/10/2022) sangat disayangkan semua pihak, termasuk Anggota DPRD Kota Pangkalpinang, Rio Setiady.

Menurut Rio, nyawa orang tak sebanding dengan satu pertandingan sepak bola. Bahkan kini dilaporkan 130 meninggal dunia akibat kerusuhan pasca pertandingan Arema FC lawan Persebaya yang berakhir 2-3 tersebut.

"Harapan kita semua tragedi seperti ini cukup terjadi di Kanjuruhan, jangan sampai ada tragedi serupa di wilayah yang ada di Indonesia," ujar Rio kepada babelpos.id, Minggu (2/10/2022).

Rio mengatakan, tragedi ini memang bukan peristiwa pertama aksi kekerasan yang terjadi di pesepakbolaan di Indonesia, namun dengan jumlah korban meninggal yang banyak, tentu ini adalah hal yang sangat jarang terjadi di Indonesia maupun dunia.

"Untuk itu tentu saja ini menjadi warning bagi olahraga kita, jangan sampai pertandingan olahraga yang harusnya berisikan semangat, spirit serta kebersamaan justru berakhir dengan hilangnya nyawa manusia," kata Rio.

Selaku wakil rakyat, dikatakan Rio, tentu dirinya sangat berharap tragedi ini tidak terjadi di Provinsi Bangka Belitung.

"Ya kendati kita memiliki tim yang kita unggulkan, namun ketika pertandingan sudah berjalan dan hasil sudah terlihat, tentu kita pun harus menerima dengan lapang dada dan menahan diri dari perbuatan yang dapat merugikan banyak orang, diri sendiri maupun orang lai. Bayangkan betapa banyaknya orang tua yang kehilangan anak mereka yang saat kejadian berada di lokasi, tentu saja ini sangat menyakitkan kita," tutur Rio.

Ditambahkan politisi muda PKS ini, semua ini adalah duka bagi dunia olahraga. Karena itu, dia berharap tragedi ini bisa dijadikan sebagai sebuah pengingat bagi semua agar pertandingan atau olahraga apapun, tentu harusnya memberikan kebaikan dan suka cita bagi yang bermain ataupun yang menonton.

"Ya mana kala itu adalah hal yang biasa, maka tidak perlu lagi kita perbesar, sehingga menjadi sebuah keributan yang justru dapat mengundang keburukan yang lebih besar," tukasnya. (pas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: