Dari Rp70 Juta, Kini Dana Darurat Bencana Bateng Tersisa Ratusan Ribu

Dari Rp70 Juta, Kini Dana Darurat Bencana Bateng Tersisa Ratusan Ribu

Kepala Bidang Rehabilitasi, Perlindungan dan Jaminan Sosial DinsosPMD Bateng, Saipul Anwar--

BABELPOS.ID, KOBA -  Sering diterjang bencana alam, khususnya angin puting beliung, kini dana darurat bencana Bangka Tengah yang semula berjumlah Rp70 juta, tinggal tersisa ratusan ribu rupiah.

Hal tersebut disampaikan langsung Kepala Bidang Rehabilitasi, Perlindungan dan Jaminan Sosial DinsosPMD Bateng, Saipul Anwar kepada babelpos.id di ruang kerjanya pada Kamis (11/8/2022).

Kata Saipul, dana darurat bencana Kabupaten Bangka Tengah untuk tahun ini adalah sebesar Rp70 juta, yang dikhususkan untuk membeli bahan material.

Menurutnya, jumlah tersebut tentu sangat sedikit mengingat selama tahun 2022 ini Bangka Tengah telah beberapa kali diterjang bencana alam yang merusak ratusan rumah warga.

"Awalnya masih tersisa sekitar Rp20 juta, tetapi beberapa waktu lalu ada peristiwa angin kencang di Kelurahan Arung Dalam dan Desa Guntung, maka kita maksimalkan penyalurannya ke sana dan saat ini masih tersisa beberapa ratus ribu rupiah saja," ujar Saipul.

Saipul menjelaskan, pada dasarnya dana darurat bencana dengan total Rp70 juta tersebut hanya diperuntukkan kepada tujuh rumah.

"Jadi sebenarnya satu rumah itu dapat bantuan maksimal Rp10 juta, namun sejauh ini tidak ada rumah yang kerusakannya melebihi itu, sehingga kita bagi porsinya ke rumah-rumah korban bencana yang lain," jelasnya.

Dikatakan Saipul, dari total Rp70 juta dana darurat bencana yang dimiliki Bangka Tengah, ada sekitar 32 unit rumah yang telah dibantu untuk diperbaiki.

Ia menambahkan pihaknya juga sering mendapat bantuan dari pihak swasta yang turut berkontribusi dalam merenovasi atau memperbaiki rumah-rumah warga yang rusak akibat bencana.

Termasuk dari pemerintah desa yang beberapa diantaranya juga telah memiliki dana untuk penanganan bencana.

"Beberapa desa memang sudah ada yang memiliki dana darurat bencananya. Maka dari itu kami dorong agar mulai tahun depan semua desa mengalokasikan dana darurat bencana sebagai bentuk antisipasi," tuturnya.

Kata Saipul, beberapa tahun lalu sebelum adanya Covid-19, dana darurat bencana Bangka Tengah selalu diatas Rp100 juta,namun kala itu, tak banyak peristiwa bencana lama yang terjadi sehingga Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) memutuskan untuk memangkas anggaran tersebut.

"Sayangnya, waktu udah dipotong, tahun ini peristiwa bencana alamnya justru banyak," tuturnya.

Oleh karena itu, memasuki momentum penyusunan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) Tahun 2022 atau disebut juga anggaran perubahan, pihaknya kembali mengusulkan sebanyak Rp70 juta untuk dana darurat bencana.

"Untuk prosesnya kita tunggu saja semoga disepakati oleh Badan Anggaran (BANGGAR) dan tidak dipotong sama sekali," tutupnya. (sak/ynd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: