Sering Diterpa Bencana, Dana Darurat di Bangka Tengah Sisa Rp20 Juta dari Total Rp70 Juta

Sering Diterpa Bencana, Dana Darurat di Bangka Tengah Sisa Rp20 Juta dari Total Rp70 Juta

BABELPOS.ID, KOBA - Tak dapat dipungkiri, tahun 2022 ini Kabupaten Bangka Tengah menjadi salah satu daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang sering diterpa bencana alam, khususnya angin puting beliung yang telah memporak-porandakan rumah warga.

Akibat bencana alam tersebut, dana darurat bencana Bangka Tengah pun kerap disalurkan kepada warga-warga yang rumahnya terdampak.

Meski demikian, Kepala Dinas Sosial Pemerintahan Masyarakat dan Desa (DinsosPMD) Kabupaten Bangka Tengah, Padlillah mengungkapkan bahwa dana darurat bencana pada tahun 2022 ini hanya sekitar Rp70 juta.

Ia menyebut, jumlah tersebut terbilang sedikit, mengingat sejak periode Januari-Juni 2022 saja Bangka Tengah sudah beberapa kali diterjang peristiwa angin puting beliung.

Di sisi lain, ia mengakui sejauh ini tidak ada kendala penyaluran bantuan terhadap korban bencana di Bangka Tengah. 

"Kita beruntung dan sangat bersyukur, karena ada banyak pihak ketiga (swasta-red) yang senantiasa membantu ketika terjadinya bencana alam," ujar Padhillah kepada Babel Pos, Selasa (26/7/2022) di Koba.

Ia menambahkan, dari Rp70 juta dana bantuan darurat bencana tersebut, sebagian besar sudah terpakai dan disalurkan kepada korban bencana.

"Bahkan, dana yang tersedia saat ini hanya tersisa kurang lebih Rp20 juta saja, yang mana itupun akan dimaksimalkan untuk membantu memperbaiki kerusakan rumah warga yang ada di Desa Guntung dan Kelurahan Arung Dalam yang dihantam angin kencang beberapa pekan lalu, yang mana dana darurat bencana ini hanya diperuntukkan untuk membeli bahan-bahan material seperti seng, asbes, semen, batako dan lain sebagainya," jelasnya.

"Sedangkan untuk bantuan-bantuan seperti sembako, peralatan masak dan lainnya biasanya didapatkan dari pemerintah provinsi dan disalurkan kepada pemerintah daerah jika sewaktu-waktu terjadinya bencana," sambungnya.

Selain itu, untuk menutupi dana darurat bencana yang sangat minim tersebut, pihaknya juga senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah desa. Pasalnya, ada beberapa desa yang juga telah menganggarkan dana darurat bencana.

"Memang belum semuanya punya anggaran darurat bencana, tapi kedepannya kami akan imbau semua desa untuk mengalokasikan anggaran darurat bencana, walaupun hanya sedikit. Dengan begitu, rumah-rumah warga yang hanya mengalami kerusakan ringan akibat bencana, maka bisa langsung diperbaiki menggunakan anggaran desa," tuturnya. 

"Kita juga telah mengupayakan, agar dana darurat bencana pada tahun ini agar dapat ditambah pada Anggaran Belanja Tambahan (ABT) nanti," tutupnya. (sak/ynd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: