Astekindo-Aspeknas Babel Penuhi Syarat TUK, Siap Sertifikasi Ahli Kontruksi
PANGKALPINANG - Perusahaan di bidang kontruksi di Bangka Belitung (Babel) kini tak perlu lagi repot lagi ke luar daerah untuk mensertifikasi tenaga ahli dan terampilnya. Sebab di Babel, telah ada tempat uji kompetensi dua sub bidang tersebut.
Pertama di Babel, tempat uji kompetensi (TUK) ini dimandatkan kepada Asosiasi Tenaga Teknik Konstruksi Indonesia (Astekindo) dan Asosiasi Pelaksana Konstruksi Nasional (Aspeknas) Babel.
"Ya, kita yang pertama di Babel. Setelah semua persyaratannya memenuhi," ungkap Ketua Astekindo-Aspeknas Babel, Iswandi kepada wartawan, Selasa (5/7) kemarin.
Bagi yang ingin mendaftar atau mendapatkan informasi lebih lanjut, kata Iswandi, para pendaftar dapat langsung mendatangi kantor sekretariatnya di Lantai II Warung Rumah Hijau Hj Gadis Jalan Hasan Basri Pangkalpinang, atau yang dikenal Jalan Balai.
"Jadi kita pusatkan di Pangkalpinang, bagi mereka yang ingin mendaftar bisa datang langsung. Demikian juga pendaftar di Belitung, namun tidak kemungkinan ke depan kita juga akan menyelenggarakan di Belitung jika banyak peminat disana," ujarnya.
Dengan penunjukan ini, pihaknya menyatakan siap melaksanakan uji kompetensi ini yang mana akan dibantu lima asessor yang berkompeten di bidangnya, baik mereka yang ingin membuat baru atau memperpanjang sertifikat keahlian (SKA) dan sertifikat keterampilan (SKT).
"Sudah ada yang komunikasi untuk mendaftarkan diri. Intinya kita sudah siap memberikan uji sertifikasi yang diakui oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikat Profesi). Dan asessor kita juga sudah mendapatkan pelatihan," ungkapnya.
Menurut Iswandi, sertifikasi merupakan amanat Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang jasa kontruksi, yang menyebutkan bahwa seluruh tenaga kerja yang bekerja di bidang kontruksi wajib memiliki sertifikat. "Dan ini menjadi syarat untuk mengikuti tender," katanya.
Hadirnya TUK ini, Astekindo-Aspeknas Babel bertekad untuk berkontribusi di program pemerintah pusat, mencetak 8 juta tenaga ahli dan terampil bersertifikasi ini.
"Kita menargetkan 2.000 sertifikasi di akhir tahun, jadi per harinya harus ada 10 sertifikat," pungkasnya.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: