Ini Terobosan Dinas Pangan Bateng Dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan Daerah!
KOBA - Pangan memiliki arti yang sangat penting bagi manusia sebagai kebutuhan dasar utama yang harus dipenuhi setiap saat dan bagian pemerintahan yang langsung mengurusi pangan itu sendiri adalah Dinas Pangan. Menurut Edi Romdhoni selaku Kepala Dinas Pangan Kabupaten Bangka Tengah pihaknya mempunyai tugas pokok dalam hal meningkatkan ketahanan pangan daerah. \"Dinas Pangan Kabupaten Bangka Tengah mempunyai tugas pokok yaitu untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah. Kita punya 2 urusan, satu urusan pangan daerah, satunya lagi yang membidangi penyuluhan kelembagaan dan penyuluhan SDM pertanian,\" ujarnya kepada media Babelpos.co ketika ditemui di selah kesibukannya, Senin (5/7/2021). \"Untuk yang urusan SDM kelembagaan dan penyuluhan ini kami punya tugas bagaimana meningkatkan kapasitas SDM pertanian, baik petani maupun penyuluhnya agar bisa meningkatkan kapasitasnya dan kapabilitasnya melalui kegiatan permagangan, penyuluhan masal dan lainnya dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM nya,\" lanjutnya. Menurut dirinya ada 3 faktor yang mempengaruhi keberhasilan produktivitas pertanian. \"Keberhasilan produktivitas pertanian itu bisa meningkat dengan 3 faktor, jadi perannya 25% bagaimana pemerintah menyiapkan sarana dan prasarana penunjang dalam bidang teknologi, pengairan, penyediaan bibit, dan lainnya. Kemudian yang kedua regulasi atau aturan, mulai dari undang-undang kemudian peraturan pemerintah, peraturan menteri, sampai ke pergub, ini perannya 25%, untuk 50% nya ternyata ada pada SDM pertanian tani dan penyuluh,\" jelasnya. \"Maka dari itu karena sangat penting, jadi sebesar apapun bantuan pemerintah dari bentuk sarana dan prasarana dengan fasilitas yang sudah begitu lengkap, tetapi jika petaninya belum siap maka hasilnya tidak akan optimal,\" Sambung Edi. Lebih lanjut dirinya berujar untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah dapat dimulai dari pangan keluarga. \"Untuk bidang pangan bagaimana kita bisa meningkatkan ketahanan pangan daerah itu harus dimulai dari ketahanan pangan keluarga, melalui kegiatan produksi pertanian yang bisa dilakukan oleh keluarga, jadi jika pangan keluarganya sudah kuat, maka tidak menutup kemungkinan akan muncul ketahanan pangan desa, lalu jika desanya sudah kuat akan terbentuk ketahanan pangan kecamatan, kabupaten, provinsi dan Indonesia,\" tutur Edi. \"Maka dari itu ada satu program kegiatan di bagian pangan yaitu Family Farming atau pertanian keluarga, di sana nantinya satu kelompok atau gabungan kelompok petani di berikan stimulus bantuan dana yang bisa dilakukan secara berkesinambungan, jadi kita support dengan bantuan dana 150 juta perkelompok tani dan akan terus berkesinambungan,\" tambah Edi. Lebih lanjut Edi menjelaskan ketahanan pangan keluarga tersebut bukan hanya seputar tanaman hortikultura saja. \"Nanti disusun rencana perkelompok bagian tugas-tugasnya dan itu boleh lintas sektor, namanya ketahanan pangan keluarga jadi bukan hanya tanaman pangan hortikultura, melainkan boleh peternakan, boleh perikanan, hal tersebut guna meningkatkan gizi pangan keluarga dan selebihnya untuk meningkatkan pendapatan,\" kata Edi. Edi pun berharap dengan adanya program Family Farming dapat menguatkan pangan keluarga dan merambah ke desa-desa. \"Kami berharap dengan adanya program Family Farming ini nanti bisa menyebar ke kelompok-kelompok lain, sehingga nanti ketahanan pangan suatu keluarga ini bisa kuat dan menambah ke desa lainnya,\" ujarnya. \"Untuk bantuan dari segi dana, penyuluh, fasilitas dan lainnya kami harapkan dengan ini dapat mengatasi dan merubah peta rawan pangan kita, karena kita ini negara kepulauan hampir 90% kita masih menggantung kan pangan pokok kita dari luar,\" pungkasnya. (sak/ynd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: