Anies & Medsos
![Anies & Medsos](https://babelpos.disway.id/assets/default.png)
----------------------
SEKARANG ini, beberapa nama kandidat Capres memang mencuat. Termasuk salah satunya adalah nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Dengan tanpa maksud mengabaikan nama-nama yang lain, nama Anies Baswedan ini menjadi menarik untuk dibahas, karena Medsos demikian kerap mencuatkan nama tokoh yang satu ini. Jika nama-nama kandidat yang lain mencuat lebih banyak sisi positifnya, Anies Baswedan ini justru seperti kerap diserang, dicari-cari kelirunya.
Bahkan sepertinya ada sekelompok manusia menjadi penggiat Medsos yang tujuannya hanya untuk mencari, menjelekkan, bahkan menghujat Anies Baswedan.
Ironisnya, penggiat atau penghujat itu justru dari kalangan orang-orang yang tidak terkenal, bahkan tidak pernah ada rekam jejaknya yang bernilai positif untuk negeri ini sebelumnya. Sehingga sangat berbanding terbalik dengan tokoh yang dihujat sekelas Anies Baswedan yang memang sudah lama dikenal bukan hanya karena cucu salah satu tokoh bangsa, tapi juga memang dikenal sebagai tokoh pendidikan di negeri ini.
Dengan kondisi ini, disadari atau tidak oleh para penghujat itu, perilaku mereka justru membuat nama mereka sendiri yang jadi dipandang sebelah mata oleh pembaca atau penonton. Sementara, peluang itu justru dijadikan pendukung Anies untuk mengeluarkan hal-hal yang positif yang sudah diperbuat Anies, baik untuk DKI khususnya, dan itu berarti untuk republik ini umumnya.
-----------------------
HAL lain yang kadang belum dipahami oleh penghujat Anies itu adalah, mereka seolah memposisikan diri berada di pihak Jokowi. dan Anies seolah berada di seberangnya.
Inilah salah satu gambaran masih ceteknya gaya politik orang-orang tersebut.
Karena sadarkah mereka bahwa dalam hitungan politik, semua bisa berubah, semua bisa terjadi, jangankan dalam hitungan tahun, tapi dalam hitungan detik.
Jokowi adalah kader PDI Perjuangan. Dan, PDI Perjuangan sendiri selaku partai penguasa hingga saat ini belum menentukan dan belum menyatakan sikap siapa Capres 2024 mendatang. Dan ini berarti segala kemungkinan masih bisa terjadi.
Sementara, para penyerang Anies itu --lihatlah bukan kalangan kader apalagi pengurus PDI Perjuangan-- sudah seolah menempatkan Anies berada di seberang yang akan menjadi lawan kandidat PDI Perjuangan nantinya? Padahal, sekali lagi, segala kemungkinan bisa terjadi.
---------------------
DALAM berpolitik harus banyak belajar melihat kenyataan. Karena politik bukan hitam putih, tapi kepentingan dalam arti yang luas.
Belajarlah melihat kenyataan, bagaimana Partai Gerindra yang dulunya berada di oposisi, setelah Pemilu ternyata masuk ke lingkaran kekuasaan. Semua tahu di parlemen sekarang ini, hanya Partai Demokrat dan PKS yang berada di luar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: