STISIPOL Pahlawan 12 Ulas Kontestasi Ekonomi dan Kontestasi Lahan Tambak Udang di Babel

STISIPOL Pahlawan 12 Ulas Kontestasi Ekonomi dan Kontestasi Lahan Tambak Udang di Babel

SUNGAILIAT - Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Pahlawan 12 Sungailiat menyelenggarakan kegiatan Saturday Forum dengan tema Dampak dan Kontestasi Ekonomi Baru Tambak Udang, Sabtu (19/03/22) di Ruang Kayu STISIPOL Pahlawan 12.

Kegiatan Saturday Forum menghadirkan narasumber Dr. Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si, Alumnus Program Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan UGM yang disertasinya membahas terkait tambak udang di Indonesia.

Kegiatan ini dibuka oleh Dr. Darol Arkum, M.Si selaku Ketua STISIPOL Pahlawan 12, dan dihadiri oleh Ferdiana, S.Ikom.,M.Ikom selaku Wakil Ketua I, Herwan, SE.,PAR.,MM selaku Wakil Ketua II dan Bambang Ari Satria, S.IP.,M.Si selaku Wakil Ketua III STISIPOL Pahlawan 12.

Moderator yang memandu kegiatan Saturday Forum ini adalah Widya Handini, B.Sc., M.Sc selaku Kepala LPPM STISIPOL Pahlawan 12.

Dr. Darol Arkum, M.Si dalam sambutannya mengatakan industri tambak udang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meningkat dan cukup ekstensif berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung sebagai sumber ekonomi baru pasca pandemi.

Namun, pengelolaan ekonomi tidak hanya ditinjau dari aspek ekonomi semata tetapi harus memperhatikan aspek lingkungan dan sosial serta tata ruang.

Ada beberapa hal yang perlu di kritisi melalui diskusi ini yaitu aspek lingkungan hidup dimana wilayah tambak udang berada di pesisir pantai antara lain berpotensi merusak kawasan tumbuhan mangrove dan pencemaran laut oleh limbah operasional tambak.

Aspek sosial yang perlu dicermati adalah kontribusi terhadap penciptaan tenaga kerja lokal dan dampak sosial lainnya.

Aspek tata ruang perlu dirumuskan secara jelas dan konsisten dalam dokumen perencanaan dan perlu dijalankan secara konsisten di lapangan.

Hal ini perlu untuk menjaga konflik kepentingan pembangunan sektoral.

Untuk itu, perlu tata kelola kebijakan yang komprehensif dengan dokumen kajian fisibiltas yang holistik mempertimbang seluruh aspek tata ruang, ekonomi, lingkungan dan sosial.

\"Selain itu, perlu dilakukan langkah-langkah monitoring dan evaluatif untuk menjamin konsistensi antara perencanaan dan praktik di lapangan,\" ujar Darol.

Sementara itu, Dr. Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si dalam paparannya yang disampaikan melalui platform Zoom mengatakan, berbicara tentang kontestasi ekonomi itu terkait dengan lahan dan tata ruang, perilaku masyarakat dan perilaku penambak udang.

elain itu, juga dilihat dari sisi kontestasi lahan dan ketidakterpaduan antar lembaga yang kemudian memunculkan ambiguitas di tengah masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: