Soal Penolakan Berdirinya PTN Konghucu: Bukan Benci, Tapi..

Soal Penolakan Berdirinya PTN Konghucu: Bukan Benci, Tapi..

PANGKALPINANG - Aliansi Umat Islam Bangka Belitung (Babel) menyatakan sikapnya terkait rencana pendirian Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Konghucu di Babel.

Sikap tersebut disampaikan langsung dalam audiensi bersama Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Babel, Tumiran Ganefo beserta jajaran pada Selasa (31/5).

Sehari sebelumnya, hal yang sama disampaikan aliansi yang terdiri dari para alim ulama dan habaib ini ke DPRD Babel yang diterima oleh anggota Komisi I, Ust Dede Purnama Alzulami.

Dipaparkan dalam audiensi tersebut, beberapa hal yang menjadi alasan pihaknya menolak berdirinya PTN Konghucu di Babel. Wabil khusus untuk menjaga kerukunan umat beragama di Negeri Serumpun Sebalai.

\"Kita menolak bukan karena kita benci atau pun khawatir anak kita bersekolah disitu, tapi ada hal lain yang kita khawatirkan,\" kata salah satu perwakilan aliansi, Ust Abdul Rozy.

Pihaknya khawatir, PTN ini menjadi pintu masuk warga negara asing (WNA) China berdatangan ke Babel. Yang kedepan, menurut Rozy, tentunya ini akan menjadi sumber potensi konflik yang merusak kerukunan umat beragama di Babel.

\"Dengan alasan menuntut ilmu, mereka akan beramai-ramai datang kesini. Ini yang kita khawatir, dan pernyataan sikap menolak ini disampaikan sebagai bentuk kecintaan dengan kerukunan yang sudah terjalin lama, ini yang kita terjaga,\" katanya.

Ia juga menilai, belum perlunya PTN ini didirikan mengingatkan sudah ada satu perguruan tinggi Konghucu di Purwoketo, meskipun masih berstatus swasta. Terlebih, di negeri China sendiri agama ini cuma menjadi aliran kepercayaan dan bukan diakui agama layaknya di Indonesia.

\"Memang syarat guru untuk agama Konghucu itu harus S-1, dan untuk itu harus kuliah dulu. Tapi menurut kami ini sudah cukup satu perguruan tinggi di Purwoketo dan tidak perlu lagi di Babel, karena ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan guru untuk agama Konghucu,\" sebutnya.

Oleh sebabnya, lanjut Rozy, pihaknya mempertanyakan yang menelatarbelakangi pemerintah ingin mendirikan perguruan tinggi dengan status negeri ini serta tempat lokasi didirikannya di Babel.

\"Kita ingin tahu ini, makanya kami audiensi untuk menggali informasi sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran di tengah masyarakat. Dan penolakan ini bukan hanya dari kami saja,\" ungkapnya.

Ia juga menambahkan, bahwa rencana ini juga sudah mencapai kesepakatan bersama tidak akan dibangun di Babel pada tahun 2019.

\"Jika pun pemerintah ngotot untuk membangun, kami tetap menolak keras dan kami akan siap untuk turun serta meminta tandatangan seluruh warga Bangka,\" tegasnya.

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Babel Tumiran Ganefo menyambut baik audiensi dan sikap yang disampaikan Aliansi Umat Islam Babel. Dijelaskan Tumiran, bahwa rencana pendirian PTN ini bukanlah isu melainkan menjadi program pemerintah pusat melalui Kemenag RI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: