Ketua Yayasan Pertiba: APK Babel Paling Rendah, Siapa yang Harus disalahkan?

Ketua Yayasan Pertiba: APK Babel Paling Rendah, Siapa yang Harus disalahkan?

Adi Suputra--

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG – Universitas Pertiba kembali melaksanakan Wisuda Angkatan XXXV yang berlangsung khidmat di Ballroom Novotel Hotel, Sabtu (22/11/2025).

Sebanyak 295 wisudawan dan wisudawati resmi menyelesaikan pendidikan di berbagai program studi dan dilepas untuk memasuki dunia kerja maupun melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

BACA JUGA:Gubernur Hidayat Arsani Sambut Kedatangan Menhut RI Raja Juli Antoni di Bangka Belitung

Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Pertiba, Adi Suputra menyampaikan apresiasi kepada seluruh sivitas akademika, orang tua, serta para wisudawan yang telah melewati perjalanan panjang dunia pendidikan.

Namun, di tengah suasana penuh kebanggaan tersebut, Ketua Yayasan juga menyinggung persoalan serius terkait pendidikan di Bangka Belitung.

BACA JUGA:Tim Satgas PKH Sita Lagi 7 Excavator, Total Sitaan Jadi 39 Unit

Ketua Yayasan menyebut bahwa Angka Partisipasi Kuliah (APK) Perguruan Tinggi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat ini berada pada posisi terendah secara nasional.

Kondisi tersebut dinilai mengkhawatirkan mengingat pendidikan adalah salah satu fondasi pembangunan sumber daya manusia.

BACA JUGA:PLN Babel Sukses Amankan Kelistrikan Selama Kunjungan Menteri, Panglima TNI, & Pejabat Tinggi Negara di Babel

“Bapak Ibu pada hadirin tamu undangan yang berbahagia, kondisi pendidikan di Bangka Belitung hari ini banyak kampus-kampus Swasta yang menceritakan kesulitan untuk mendapatkan mahasiswa ataupun siswa yang akan melanjutkan ke pendidikan tinggi pada hari ini, Ditambah dengan sulitnya perekonomian pasca tambang yang berdampak bagi Masyarakat Bangka Belitung serta diperparahnya APK perguruan tinggi Bangka Belitung yang pada hari ini menjadi provinsi paling rendah dibandingkan provinsi yang lain” ungkapnya dalam pidato resmi.

BACA JUGA:Pemilik 9 Alat Berat Toyo dan Iben Disebut-Sebut Kolektor yang Menyalur Pasir Timah ke Smelter PT MSP?

Ia menegaskan bahwa rendahnya angka partisipasi pendidikan tinggi akan berdampak langsung pada kualitas kompetensi generasi muda dan daya saing daerah di masa depan.

“Siapa yang harus kita salahkan?,  kita tidak tahu harus menyalahkan siapa, tapi bagi saya ketika pendidikan pada suatu daerah itu sudah tidak lagi maju dan berkembang maka saya pun menganggap daerah itu juga akan mengalami kesulitan untuk berkembang”, tambahnya.

BACA JUGA:Aksi Sigap PLN Babel: Pemeliharaan Jalur SUTT Suge–Dukong Perkuat Kontinuitas Kelistrikan Belitung

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: