Buktikan Mimpi dari Kota Kecil Bisa Menggapai Indonesia: Dua Pelajar Manggar Lolos Bina Talenta Indonesia

Buktikan Mimpi dari Kota Kecil Bisa Menggapai Indonesia: Dua Pelajar Manggar Lolos Bina Talenta Indonesia

Arzyla Quenna dan Fathan Mahardika Pranaja --Foto: ist

BABELPOS.ID, MANGGAR — Di sela-sela jam istirahat sekolah, tawa dua pelajar SMP Negeri 1 Manggar Kabupaten Belitung Timur (Beltim) terdengar renyah. Mereka bukan sekadar siswa biasa. Fathan Mahardika Pranaja dan Arzyla Quenna, dua remaja asal Kabupaten Belitung Timur ini, baru saja mencatatkan prestasi membanggakan: terpilih menjadi peserta Program Bina Talenta Indonesia Tahap 2 Luring bidang Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika (STEM) jenjang SMP.

Program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI  ini bukan ajang sembarangan. lebih dari 4.000 peserta SMP se-Indonesia, hanya segelintir yang berhasil melangkah ke tahap nasional. Dan dua di antaranya datang dari sebuah kota kecil di ujung timur Pulau Belitung.

“Sebenarnya kami hampir terlambat daftar,” ujar Titin Purwasari, S.Pd, Kepala SMPN 1 Manggar, sambil tersenyum mengingat momen itu. “Tapi kami percaya, kalau niatnya baik dan anak-anaknya punya semangat, pasti ada jalan," ucap Titin menceritakan.

Dan pihak sekolah mengirim tiga siswa untuk ikut seleksi. Berkat kerja keras dan ketekunan, dua di antaranya berhasil lolos.

"Alhamdulillah, Fathan akan berangkat ke Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, sementara Arzyla ke Universitas Syiah Kuala Banda Aceh,” katanya penuh bangga.

BACA JUGA:Sinergi KPU–Bawaslu Beltim: Pastikan Akses Pemilih Disabilitas di 7 Kecamatan Aman dan Valid

BACA JUGA:PLN Babel Bangkitkan Ekonomi Daerah Lewat TJSL: Teras Manggar Jadi Pusat Kreativitas dan UMKM Belitung Timur

Dari Kelas Daring ke Dunia Sains

Sebelum lolos ke tahap luring, Fathan dan Arzyla mengikuti pembinaan daring selama dua bulan. Mereka belajar langsung dari para dosen dan pakar STEM dari Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Bina Nusantara (Binus)

“Kami belajar banyak tentang teknologi, bahkan sempat membahas Artificial Intelligence (AI),” kata Fathan, siswa kelas IX yang juga menjabat Ketua OSIS di sekolahnya.

"Awalnya agak susah mengikuti materi, tapi karena seru dan interaktif, kami malah jadi penasaran terus.” jelasnya.

Fathan mengaku pengalaman ini membukakan matanya tentang dunia yang lebih luas. Ia bisa bertemu teman-teman baru dari berbagai daerah, dari Sabang hingga Merauke, semuanya punya mimpi yang sama: membangun Indonesia lewat sains dan inovasi.

 “Rasanya luar biasa bisa berdiskusi dengan teman-teman yang pintar dan semangat. Kami belajar bahwa ilmu bukan cuma soal nilai, tapi tentang bagaimana kita bisa berguna untuk banyak orang,” ujarnya pelan namun mantap.

Doa, Dukungan, dan Rasa Syukur

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait