BABELPOS.ID, TOBOALI - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bangka Selatan (Basel) terus berkomitmen dan tegas institusinya dalam upaya pemberantasan tindak pidana narkotika meskipun dihadapkan pada berbagai keterbatasan, khususnya sumber daya manusia (SDM).
"Untuk mengungkap tindak pidana narkoba ini tidak mungkin semuanya bisa langsung ditangkap.
Tentu ada upaya-upaya pencarian informasi, kemudian informasi itu kita olah hingga kita yakin bisa dilakukan penindakan," kata Kepala BNNK Basel Hendra Amoer, Senin (22/12).
BACA JUGA:Sekda Babel: Ibu Adalah Pejuang Sejati bagi Keluarga dan Bangsa
Dikatakannya, sejak berdirinya BNN Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2017 hingga 2025, pengungkapan kasus yang dilakukan masih tergolong minim.
Menurutnya, tidak terlepas dari keterbatasan personel dan kewenangan penyidikan yang dimiliki selama ini.
Sepanjang tahun 2025, pihaknya telah melakukan profiling terhadap jaringan narkoba di Basel mulai dari bandar hingga pengedar.
Data tersebut telah dikantongi oleh BNNK meskipun belum seluruhnya dapat ditindaklanjuti.
BACA JUGA:Spesialis Bobol Konter di 8 Lokasi Diringkus Tim Kelambit
"Pengungkapan kasus narkoba tidak bisa dilakukan secara merata dan instan, melainkan membutuhkan strategi, pengumpulan informasi, serta analisis yang matang.
"Kabar baiknya, pada tahun 2026 mendatang, BNN Kabupaten Bangka Selatan akan diperkuat dengan penugasan penyidik.
Kehadiran penyidik tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja penegakan hukum secara signifikan," imbuhnya.
BACA JUGA:2.814 P3K Pemkab Bangka Dikukuhkan, Dapat Uang Jaminan BPJS Hingga Rp24 Juta
Hendra Amoer optimistis upaya pemberantasan narkoba di Basel akan semakin maksimal dan memberikan rasa aman bagi masyarakat.
Ia mengakui bahwa sejak berdirinya BNN Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2017 hingga 2025, BNNK Basel belum pernah melakukan upaya pengungkapan kasus karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki.