"Ke depan, sesuai dengan program dari OJK, kita akan memulai program keuangan digital yang akan memberikan edukasi mengenai bahaya pinjaman online (pinjol).
Sosialisasi dan edukasi akan diberikan kepada siswa dan mahasiswa mengenai risiko pinjol, serta dampaknya terhadap masa depan mereka jika tidak mampu mengelola keuangan dengan baik.
Kami bekerja sama dengan bank-bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) dan swasta untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai hal ini," papar Ahmad Yani.
BACA JUGA:3 Siswa Terbaik SMAN 1 Manggar Wakili Babel pada LDBI Nasional 2025 di Yogyakarta
Lebih lanjut Ahmad Yani menyampaikan bahwa pihaknya mengapresiasi upaya Bank Indonesia yang terus mendorong perluasan digitalisasi transaksi keuangan pemerintah daerah maupun akseptansi pembayaran digital di masyarakat, serta pemenuhan uang layak edar di seluruh penjuru Bangka Belitung, termasuk wilayah 3T.
Hal ini sangat membantu dalam mempermudah akses keuangan bagi masyarakat.
Namun dengan banyaknya pulau di Bangka Belitung, pihaknya berharap hal ini tidak menjadi penghambat pembangunan ekonomi, melainkan menjadi alat untuk menyatukan dan mempermudah akses pembayaran.
BACA JUGA:Kabupaten Belitung Tanam 196 Bibit dalam Peringatan HMPI 2025 di Desa Pegantungan
"Kami juga telah berdiskusi dengan para gubernur lain untuk mempercepat digitalisasi agar penetrasi keuangan daerah di masyarakat semakin cepat.
Sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah dan Bank Indonesia selama ini telah terjalin dengan sangat baik dan memberikan manfaat besar dalam mendukung pembangunan berkelanjutan yang berdaya tahan.
Melalui momentum PTBI 2025 ini, kaki juga optimis ekonomi Babel bisa lebih tinggi dan berdaya tahan," tutupnya.
Sebelum rangkaian kegiatan PTBI 2025 ditutup, dalam acara ini juga dilakukan pemberian apresiasi atau penghargaan kepada mitra KPwBI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang kemudian ditutup dengan pembagian doorprize dan foto bersama.