//Pengrajin Belacan Toboali Sebut Pengolahan Terasi di Toboali Masih Tradisional
BABELPOS.ID, TOBOALI - Usai ditemukannya oleh Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengenai adanya terasi yang diduga mengandung pewarna tekstil di salah satu pasar tradisional membuat masyarakat mulai resah.
Adanya hal tersebut salah satu pembuat terasi atau belacan asli Toboali Mang Rusyaden (63) sekaligus nelayan sungkur mengatakan, bahwa pihaknya sudah hampir tiga tahun membuat terasi rumahan.
BACA JUGA:Seru! Peringkat 1 dan 2 Liga Champions Bertemu Malam Ini, Sama-sama Bidik Kemenangan
Ia kaget sekaligus khawatir karena temuan tersebut bisa membuat kepercayaan pembeli terhadap terasi lokal menurun.
"Terasi buatan saya ini semua bahannya alami, tidak ada campuran apa pun, hanya garam makanan saja," ungkapnya, Rabu ( 26/11).
Menurutnya, jika memang ditemukan terasi yang mengandung pewarna tekstil, besar kemungkinan produk itu bukan berasal dari pengrajin asli Toboali.
Sebab, warga setempat yang turun-temurun membuat terasi selalu mengandalkan bahan alami.
“Kalau kami orang Basel, khususnya Toboali tidak pernah mencampur bahan pengawet ataupun pewarna.
Kemungkinan yang ditemukan BPOM itu mungkin terasi dari luar yang dijual di sini,” terangnya.
BACA JUGA:Seru! Peringkat 1 dan 2 Liga Champions Bertemu Malam Ini, Sama-sama Bidik Kemenangan
Rusyaden juga menjelaskan bagaimana proses pembuatan terasi tradisional dilakukan.
Kualitas terasi sangat bergantung pada kesegaran udang kecil yang digunakan.
Udang yang masih segar itu aromanya lain, rasanya lebih gurih, tidak pahit, dan warnanya memang sudah agak kemerahan.