Menurutnya, memiliki listrik sendiri tanpa menyambung dari tetangga sebelumnya hanya sebuah impian, tetapi saat ini bisa diwujudkan berkat Pemerintah.
BACA JUGA:Menag Nasarudin Umar Resmikan SETIAKIN Babel, Sekolah Tinggi Khonghucu Negeri Pertama di Indonesia
"Sekarang bisa kasih nyala lampu.
Terima kasih banyak, Bapak Presiden, Bapak Menteri, dan PLN yang sudah bantu saya," ungkapnya.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menyampaikan, Pemerintah berkomitmen untuk menghadirkan listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia, termasuk memberikan bantuan penyambungan listrik bagi keluarga prasejahtera yang belum teraliri listrik.
Langkah ini sangat penting untuk memastikan kehadiran negara dalam mewujudkan keadilan energi di seluruh pelosok Tanah Air.
BACA JUGA:Kanwil Kemenkum Babel Koordinasi Rencana Tindak Lanjut Rekomendasi AIEK dengan Pemkab Belitung
"Ada saudara-saudara kita yang memang sudah ada jaringan listrik tapi tidak bisa pasang sambung ke rumah karena tidak mampu.
Pemerintah hadir mengatasi itu.
Saya tidak mau lagi apa yang pernah kita rasakan, saya rasakan dulu sekolah tidak ada listrik itu terjadi pada generasi mendatang,” ujar Bahlil.
Secara nasional, hingga September 2025, sebanyak 135.482 keluarga prasejahtera telah ditetapkan sebagai calon penerima BPBL siap sambung dari rencana 215.000 rumah tangga di tahun ini.
Sementara itu, khusus Papua Barat, sebanyak 4.550 rumah tangga kurang mampu ditargetkan menerima penyaluran BPBL tahun ini.
BACA JUGA:Menag Nasarudin Umar Resmikan SETIAKIN Babel, Sekolah Tinggi Khonghucu Negeri Pertama di Indonesia
“Rasio elektrifikasi di Indonesia itu 99%. Sementara di wilayah Papua Barat rasio elektrifikasi itu baru 89%.
Jadi kita memang masih membutuhkan banyak hal.
Di Fakfak ini termasuk ada hampir sekitar 500 rumah yang akan kita pasang (penyambungan listrik) gratis, tidak pakai bayar.