Sebab ini semua merupakan langkah antisipatif, supaya gubernurnya juga lebih korektif terhadap eselon II dan eselon III.
BACA JUGA:4 Unit PIP Perairan Cupat Diamankan Polres Babar
"Kita taulah ya untuk membangun sebuah rumah sakit jantung dan stroke ini butuh dana tidak sedikit.
Mau buat rumah sakit jantung itu berapa biayanya, sedangkan untuk sekarang ini bayar satu dokter saja kita sudah sulit," ujar anggota DPRD Babel Dapil Belitung itu.
Ia kembali menekankan agar ketersediaan fasilitas di RSUP Soekarno yang ada saat ini terutama yang selama ini sudah menangani untuk penanganan kasus jantung dan stroke agar sebaiknya lebih dimaksimalkan lagi
BACA JUGA:Disdukcapil Pangkalpinang Jemput Bola, Pastikan Layanan KTP Tetap Buka di Hari Pilkada
"Ya haruskan dokter jantungnya jangan cuma satu, tapi kalau bisa dokternya banyak sehingga bisa ganti.
Makanya saya menilai kalau sekarang belum saatnya kita untuk memiliki rumah sakit jantung dan stroke itu.
Lebih baik anggaran yang ada kita maksimalkan saja untuk mengemasi RSUP Soekarno supaya lebih bagus, tambah dokter-dokter ahlinya, jangan lagi lah ada dokter bahkan pj.direktur rumah sakit rangkap jabatan juga di rumah sakit jiwa," sindir Edi lagi.