Setop Jual Bahan Mentah, Gubernur Hidayat Akan Jadikan Babel Pusat Industri Hilirisasi Timah

Jumat 22-08-2025,20:49 WIB
Reporter : Diskominfo Babel
Editor : Govin

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG –  Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dikenal dengan kekayaan sumber daya alam (SDA), khususnya mineral timah.

Namun, sejauh ini kekayaan tersebut belum berimbang dari sisi ekonomi dan berdampak besar terhadap masyarakat.

Hal ini dikarenakan timah mentah, atau bahan baku dijual secara masif selama bertahun-tahun tanpa terkelola dengan baik sebagai produk hilirisasi.

Akibatnya, nilai jual pasir timah sangat minim tanpa nilai jual yang lebih menjanjikan.

BACA JUGA:Bulan Bakti HUT ke-49 PT Timah di Bangka Barat, Hadirkan Senyum Anak Melalui Khitanan Massal

Hal ini yang menginisiasi Gubernur Babel Hidayat Arsani mendatangkan Mr. Xiao Nai Cheng dan Mr Wang Yu Long, pemilik PT Tong Fang, sebuah perusahaan besar dari Negeri Tirai Bambu yang bergerak di bidang hilirisasi timah, Jumat (22/8/2025).

“Inilah cita-cita saya, bahwa Bangka Belitung itu harus menjadi industri hilirisasi timah.

Mr. Xiao datang ke Bangka Belitung akan membangun smelter terbesar di Indonesia," ujarnya.

BACA JUGA:Ikut Kebutuhan Konsumen, Gunakan QRIS BRI Permudah Transaksi

Gubernur Hidayat mengatakan, pertemuan di Kantor Gubernur yang juga dihadiri Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman guna membahas proses investasi ini, termasuk pemilihan Bangka Tengah sebagai wilayah yang diproyeksikan sebagai lokasi industri hilirisasi timah tersebut, juga potensi membuka lapangan kerja baru, karena 70 persen pekerjanya akan mengandalkan SDM lokal.

BACA JUGA:Ikut Kebutuhan Konsumen, Gunakan QRIS BRI Permudah Transaksi

"Karena belum ada smelter khusus kawat solder. Kita juga perlu bekerja sama dengan PT Timah untuk bahan bakunya.

Total investasi diperkirakan bernilai 1,5 sampai dengan 2 triliun (rupiah) dengan kapasitas 300 ton per bulan," ungkap Gubernur Hidayat. 

BACA JUGA:4 Pekerja Tewas Tertimbun di Tambang Tempilang dan Parittiga

Ia yakin perusahaan yang sudah bergelut di bidang hilirisasi sejak 1971 dan sudah ekspansi di berbagai negara seperti Thailand, Vietnam, Singapura, Turki dan Meksiko itu dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian Babel.

Kategori :