TINS Bukukan Laba Bersih Rp300 Miliar di Semester I 2025

Jumat 01-08-2025,15:10 WIB
Reporter : Agus Putra
Editor : Govin

Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya belum optimalnya aktivitas penambangan baik di darat maupun di laut, terdampak cuaca angin utara dan angin tenggara, kondisi cadangan tidak menerus (spotted) dan masih terjadinya aktivitas penambangan ilegal.

Adapun produksi logam timah turun 29% menjadi 6.870 metrik ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 9.675 metrik ton.

Sedangkan penjualan logam timah turun 28% menjadi 5.983 metrik ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 8.299 metrik ton. 

BACA JUGA:Sambut HUT ke-49, PT Timah Tbk Gelar Sunatan Massal untuk 100 Anak di Bangka Selatan

Harga jual rata-rata logam timah sebesar USD32.816 per metrik ton, naik 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD30.397 per metrik ton.

Pada semester I 2025, Perseroan mencatatkan penjualan logam timah domestik sebesar 8% dan ekspor logam timah sebesar 92% dengan 6 besar negara tujuan ekspor meliputi Jepang 20%; Korea Selatan 19%; Singapura 16%; Belanda 10%; Italia 5%; dan India 4%.

Kinerja Keuangan

Di semester I 2025 Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp4,22 triliun turun 19,0% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,21 triliun seiring dengan penurunan volume penjualan logam timah.

Beban pokok pendapatan Perseroan turun 15,6% dari Rp4,00 triliun di semester I 2024 menjadi Rp3,37 triliun di semester I 2025.

Perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp380 miliar lebih rendah dari semester I 2024 sebesar Rp687 miliar dengan pencapaian EBITDA sebesar Rp838 miliar atau lebih rendah 31%

dari semester I 2024 sebesar Rp1,21 triliun. Perseroan membukukan laba bersih di semester I 2025 sebesar Rp300,07 miliar atau 93% dari target yang sudah ditentukan Perseroan yaitu Rp322,64 miliar.

BACA JUGA:Lapas Narkotika Pangkalpinang Dapat Kunjungan Sambang Patroli Polsek Taman Sari

Nilai aset Perseroan pada semester I 2025 turun 4% menjadi Rp12,33 triliun dari Rp12,80 triliun pada akhir tahun 2024.

Sedangkan posisi liabilitas Perseroan sebesar Rp5,03 triliun, turun 6% dibandingkan posisi akhir tahun 2024 sebesar Rp5,35 triliun dikarenakan pembelian kembali seluruh medium term notes.

Posisi ekuitas sebesar Rp7,29 triliun mengalami penurunan 2% dibandingkan posisi akhir tahun 2024 sebesar Rp7,45 triliun, dikarenakan adanya pembagian dividen tunai tahun buku 2024 sebesar Rp475 miliar yang telah dibayar pada bulan Juli 2025.

BACA JUGA:Kapolres Bangka Tengah: Tidak Ada Kompromi untuk Tambang Ilegal

Kategori :