Dikatakan Ruslan, penerapan prinsip syariah bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari mulai dari yang paling kecil.
Ia mencontohkan seperti bersikap adil dalam menimbang barang dagangan, sampai ke kebijakan makro dalam sistem ekonomi nasional.
Semua itu, kata dia, bisa dijalankan sesuai nilai-nilai syariah.
BACA JUGA:UBB dan Pemkab Bangka Tengah Bersinergi Wujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi
Karena itu, Ruslan pun juga menyoroti perlunya edukasi yang mendalam agar masyarakat tidak salah paham terhadap ekonomi syariah.
“Kalau tidak memahami prinsip syariah secara utuh, maka akan berbeda hasilnya dengan mereka yang benar-benar mendalami.
Ini pentingnya kolaborasi antar lembaga, akademisi, hingga pelaku usaha dalam memberikan pemahaman yang benar,” tambahnya.
BACA JUGA:Babel Mau Bawa Pulau Tujuh ke MK, Ini Respon Pemprov Kepri
Ia berharap kegiatan seperti ini terus digalakkan agar terjadi pemerataan pemahaman di masyarakat.
“Kita harus sama-sama mengedukasi dengan pendekatan yang inklusif dan rasional.
Saya sangat berterima kasih kepada Bank Indonesia dan semua pihak yang telah menginisiasi kegiatan ini.
Semoga membawa manfaat luas dalam membangun pemahaman masyarakat terhadap ekonomi syariah,” tutup Ruslan.
BACA JUGA:RUPS Luar Biasa Bank Sumsel Babel Ganti Direktur Utama
Dalam ToT ini, Bank Indonesia juga menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten dibidangnya yakni Irfan Farulian selaku Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah dengan materi tentant ekonomi syariah telah menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru global.
Kemudian Listyowati Puji Lestari dengan menyampaikan materi terkait literasi ekonomi syariah Peran Bank Indonesia dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.