Sedangkan untuk penambangan laut, Perseroan juga mengupayakan peningkatan efisiensi Kapal Isap Produksi (KIP), optimalisasi Sisa Hasil
Pengolahan KIP dan penggunaan bor pandu menggunakan 1 unit kapal bor pada masing-masing area produksi seperti Area Bangka Utara, Area Bangka Selatan dan Area Kundur untuk meningkatkan confidence level dan efektivitas penggalian.
Pada kuartal I 2025, Perseroan mencatatkan penjualan logam timah domestik sebesar 9% dan ekspor logam timah sebesar 91% dengan 6 besar negara tujuan ekspor meliputi Korea Selatan 19%; Jepang 19%; Singapura 14%; Belanda 11%; India 2%; dan China 1%.
Kinerja Keuangan
Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp2,10 triliun meningkat 2,1% di kuartal I 2025 dari Rp2,06 triliun di kuartal I 2024 seiring dengan kenaikan harga jual rata-rata logam timah.
Beban pokok pendapatan Perseroan turun 2,6% dari Rp1,76 triliun di kuartal I 2024 menjadi Rp1,72 triliun di kuartal I 2025.
BACA JUGA:123 CPNS Bangka Terima SK
Perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp148 miliarlebih tinggi dari kuartal I 2024 sebesar Rp93 miliar dengan pencapaian EBITDA sebesar Rp384 miliar atau lebih tinggi 14% dari kuartal I 2024 sebesar Rp335 miliar.
Sehingga Perseroan membukukan laba bersih di kuartal I 2025 sebesar Rp116,86 miliar atau 120% dari target yang sudah ditentukan Perseroan yaitu Rp97,46 miliar.
BACA JUGA:Imigrasi Pangkalpinang Deportasi Dua WNA Pakistan
Nilai aset Perseroan pada kuartal I 2025 turun 2% menjadi Rp12,49 triliun dari Rp12,80 triliun pada akhir tahun 2024. Sedangkan posisi liabilitas Perseroan sebesar Rp4,85 triliun, turun 9% dibandingkan posisi akhir tahun 2024 sebesar Rp5,35 triliun dikarenakan pelunasan pinjaman
bank jangka pendek dan pembelian kembali seluruh medium term notes.
BACA JUGA:38 CPNS Pemprov. Babel Terima SK
Posisi ekuitas sebesar Rp7,64 triliun mengalami kenaikan 3% dibandingkan posisi akhir tahun 2024 sebesar Rp7,45 triliun, seiring dengan dibukukannya laba di kuartal I 2025.
Kinerja keuangan Perseroan menunjukkan hasil yang baik, terlihat dari beberapa rasio keuangan penting di antaranya Quick Ratio sebesar 66,1%, Current Ratio sebesar 238,7%, Debt to Asset Ratio sebesar 38,8%, dan Debt to Equity Ratio sebesar 63,5%.
BACA JUGA:Ini Kata Kapolda Babel Soal Perintah Presiden dalam Pemberantasan Penyelundupan Timah
“Perseroan terus berupaya dalam meningkatkan kinerja keuangan melalui optimalisasi dan efisiensi berkelanjutan diseluruh lini bisnis, termasuk efisiensi biaya bunga dengan menurunkan Interest Bearing Debt dan optimalisasi pengelolaan arus kas perusahaan sehingga Perseroan