Mereka akan lebih menghargai perbedaan dan menghindari tindakan yang bisa menyakiti perasaan orang lain.
Misalnya, jika ada teman yang diejek karena perbedaan agama, siswa yang telah diajarkan toleransi akan memahami bahwa tindakan tersebut tidak dapat diterima dan akan mencoba untuk mengehentikan perilaku negatif tersebut.
BACA JUGA: Honda Babel Tingkatkan Pemahaman Teknologi Sepeda Motor Listrik
Namun, tantangan dalam mengajarkan toleransi tidak hanya berasal dari lingkungan sekolah, tetapi juga dari lingkungan keluarga dan masyarkat. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting dalam mendukung nilai-nilai toleransi yang diajarkan di sekolah.
Orang tua dapat memberikan contoh sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari dan mendorong anak-anak untuk mengembangkan rasa empati dan saling menghormati.
Penting juga bagi sekolah untuk mengadakan program dan kegiatan yang mendukung pengembangan sikap toleransi.
Misalnya, mengadakan kegiatan keagamaan bersama yang melibatkan siswa dari berbagai agama, dan diskusi kelompok tentang pentingnya menghargai perbedaan.
Dengan cara ini, nilai-nilai toleransi dapat diterima dalam diri siswa dan menjadi bagian dari kehidupan seharihari mereka.
BACA JUGA: Honda Babel Tingkatkan Pemahaman Teknologi Sepeda Motor Listrik
Jadi dapat disimpulkan secara ringkas bahwa toleransi beragama itu berkaitan erat dan berhubungan dengan sikap menjaga kebersamaan dan mewujudkan sikap saling memahami antara suatu agama dengan yang lainnya.
Jika toleransi beragama tidak diterapkan maka hubungan antara suatu agama dengan lainnya akan buruk seperti saling menghina dan tidak menghargai.
Hidup akan terasa damai ketika kita menghargai dan dihargai.
Salah satu contoh perayaan hari besar bgi yang merayakan, penting untuk menghormati dan menghargai teman, tetangga, atau anggota keluarga yang memiliki agama berbeda.
Mengundang mereka untuk ikut merayakan dengan penuh kehangatan dan tanpa memaksakan ritual keagamaan tertentu.