BACA JUGA:Ibu dan Anak Tewas Tabrakan dengan Truk, Begini Kronologisnya
Tujuan dari toleransi adalah membangun hidup rukun dan damai dengan masyarakat dilingkungan sekitar dari berbagai perbedaan agama, latar belakang, kebudayaan, dan identitasnya.
Toleransi juga bertujuan untuk meningkatkan iman dan ketaqwaan masingmasing penganut agama. Serta dapat mencegah terjadinya perpecahan dan permusuhan.
BACA JUGA:Diberdayakan BRI, UMKM Papua Global Spices Berhasil Eksis di Pasar Internasional
Seberapa pentingkah toleransi beragama itu? Toleransi beragama sangat penting diterapkan sejak dini, supaya anak-anak berdampingan dengan baik mulai dari latar belakang agama yang berbeda, agar anak-anak dapat lebih mudah berinteraksi dan menghargai perbedaan yang ada.
Hal tersebut dapat mencegah terjadinya perpecahan antara satu dengan yang lainnya.
Sama halnya dilingkungan SD Negeri 42 Pangkalpinang menurut ibu Komaryani,A.Md.Pd.,S.Pd. selaku kepala sekolah, di SD tersebut banyak terdapat perbedaan agama seperti Islam, Kristen, Katolik, dan Konghucu.
BACA JUGA: Honda Babel Tingkatkan Pemahaman Teknologi Sepeda Motor Listrik
Sekolah ini memberikan kebebasan kepada siswa untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing.
Contohnya pada saat kegiatan kultum atau kuliah tujuh menit, siswa yang beragama islam akan dikumpulkan di lapangan sedangkan yang non islam akan berkumpul diperpustakaan.
Saat melaksanakan shalat, siswa yang non islam tidak mengganggu siswa yang melaksanakan ibadah tersebut.
BACA JUGA:PLN - Pindad Sinergi Kembangkan Pembangkit Listrik Bersih untuk Wilayah 3T
Selain itu pada saat kegiataan perayaan hari besar yang beragama non islam mengajak temannya untuk bersilaturahmi ke rumahnya.
Pada saat di rumahnya ia memberitahu kepada teman-temannya, makanan apa saja yang boleh dimakan dan yang tidak boleh dimakan.
Dalam hal ini sebagai orang tua siswa harus memberikan pemahaman kepada anaknya, bahwa tidak semua makanan dapat dikonsumsi oleh temannya yang berbeda agama.