BACA JUGA:Honda Babel Sukses Curi Perhatian Saat Gelaran Honda AT Family Day
BI Babel menyoroti sejumlah rekomendasi kebijakan untuk mendorong perekonomian dan pengendalian inflasi.
Salah satu strategi utamanya adalah hilirisasi produk pertanian dan perikanan guna meningkatkan nilai tambah produk lokal dan memperluas pasar ekspor.
BACA JUGA:RDP Dugaan Pencaplokan Lahan, DPRD Basel Nilai PT SNS Main-main
Selain itu, BI juga menekankan pentingnya dukungan fiskal bagi masyarakat dalam bentuk bantuan sosial, subsidi, dan insentif untuk menjaga daya beli. Pengembangan UMKM menjadi fokus utama, khususnya dalam memperluas ekosistem ekonomi keuangan syariah (Eksyar) melalui kampanye nasional seperti Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Bangga Wisata Indonesia (GBWI).
BI juga mengoptimalkan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) untuk mendorong penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan permintaan masyarakat.
BACA JUGA:Soft Opening Jelang Peresmian Gedung Kedokteran UBB
"Di sektor sistem pembayaran, BI terus mempercepat adopsi pembayaran digital seperti QRIS dan BI-FAST guna memperlancar transaksi dan aktivitas ekonomi," papar Benny
Lebih lanjut Benny menyebut, dalam upaya menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi, BI menerapkan Framework 4K yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan ,
Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif.
BACA JUGA:Ombudsman Babel Kerja Sama Dengan BPS Babel dalam Kajian Tata Kelola Sampah
"Inflasi yang terkendali adalah kunci untuk memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga.
Untuk itu, koordinasi antara BI, pemerintah daerah, dan stakeholder lainnya harus terus diperkuat," ujar Beny.
Lanjut Benny, dengan strategi yang matang dan kolaborasi yang solid, BI optimistis perekonomian Bangka Belitung akan terus tumbuh dan semakin tangguh menghadapi berbagai tantangan ke depan.