tahap terakhir, yaitu posttest untuk mengevaluasi seberapa jauh pengetahuan peserta telah meningkat setelah mengikuti edukasi," tuturnya.
"Hasilnya menunjukkan peningkatan yang signifikan pada sebagian besar peserta, yang menunjukkan efektivitas dari program pengabdian ini," tambahnya.
BACA JUGA:Mahasiswa Prodi KSDA Unmuh Babel Laksanakan Sosialisasi Persampahan di SD Negeri 42 Pangkalpinang
BACA JUGA:Aksi Bela Palestina Menggema dari Unmuh Babel
Menurut Randi, generasi muda memiliki peran penting dalam upaya pelestarian lingkungan, terutama karena mereka adalah masa depan yang akan menghadapi tantangan perubahan iklim dan penurunan keanekaragaman hayati.
"Dengan memberikan edukasi yang tepat sejak dini, kami berharap mereka bisa menjadi agen perubahan yang aktif dalam menjaga kelestarian alam," tuturnya.
Sementara itu, Abi (20) salah satu peserta yang mengikuti program pengabdian ini, menyambut baik kegiatan tersebut.
"Saya baru tahu kalau satwa seperti Mentilin sangat terancam. Sebelumnya saya hanya mendengar sekilas, tapi setelah ikut kegiatan ini, saya jadi lebih paham kenapa penting melindungi mereka," ucapnya.
Tim Unmuh Babel berharap dengan program ini dapat menanamkan kesadaran yang mendalam di kalangan generasi muda tentang pentingnya melestarikan satwa flagship dan endemik Pulau Bangka.
Selain itu, mereka juga ingin menunjukkan bahwa konservasi satwa bukan hanya tugas pemerintah atau lembaga tertentu, tetapi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat.
BACA JUGA:Tiga Mahasiswa Unmuh Babel Berhasil Mengembangkan Usaha Pogram Wirausaha Merdeka Kemendikbudristek
BACA JUGA:Turun ke Pagarawan, Dosen Unmuh Babel Bantu Pembudidaya Ikan Nila