Pemanfaatan IPAH Sebagai Solusi Kekurangan Air Bersih di Desa Saing

Selasa 20-08-2024,08:18 WIB
Reporter : Linthang Cahya Wijaya
Editor : Jal

Oleh Linthang Cahya Wijaya dan Putri Diah Syafitri

Mahasiswa KKN UGM di Desa Saing

___________________________________________

Selama Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Saing, mahasiswa menghadapi tantangan besar terkait kekurangan air bersih akibat musim kemarau. Hal tersebut mengakibatkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari warga dan meningkatkan urgensi untuk mencari solusi jangka panjang. 

Mahasiswa KKN segera menyadari dampak serius dari krisis air ini terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat. Mereka mengamati bagaimana kekurangan air memengaruhi tidak hanya kebutuhan konsumsi, tetapi juga kegiatan perkebunan dan kebersihan.

Dalam upaya untuk membantu, mahasiswa mulai melakukan survei dan studi tentang potensi solusi. Mereka mengajukan ide pemanfaatan instalasi pemanen air hujan sebagai alternatif untuk menyediakan pasokan air yang lebih stabil dan bersih. Namun, implementasi ide tersebut tidak tanpa kendala. Mereka harus menghadapi tantangan logistik dan teknis, termasuk keterbatasan anggaran dan kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan dari berbagai pihak.

Pada 8 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) memperkenalkan sistem instalasi pemanen air hujan (IPAH) sebagai solusi inovatif yang diharapkan mampu menyediakan sumber air yang lebih stabil dan berkelanjutan bagi masyarakat desa yang selama ini bergantung pada pasokan air yang terbatas. Sistem yang dirancang harapannya mampu menangkap dan menyimpan air hujan, sehingga memberikan pasokan air yang lebih andal dan berkelanjutan untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat. “Banyak masyarakat yang masih hanya menampung air hujan tanpa mengetahui bagaimana cara yang efektif untuk memanfaatkan dan menyaringnya agar bisa digunakan sebagai sumber air bersih," ungkap salah satu warga Desa Saing, Ibu Pahnilah.

BACA JUGA:Mahasiswa KKN UGM Kenalkan “Rufi Crunchy” Sebagai Komoditas Unggulan Desa Saing

BACA JUGA:KKN PPM UGM Babel Aksi Bersih Sungai Pemandian Air Nyor Saing

Proyek ini tidak hanya memberikan solusi praktis bagi masalah kekeringan, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan. Dukungan dan keterlibatan mahasiswa dalam inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain yang menghadapi tantangan serupa.

Desa yang terbiasa bergantung pada sumur dan sumber air lokal, mengalami penurunan drastis dalam pasokan air dampak kemarau. Untuk mengatasi masalah tersebut, mahasiswa KKN memperkenalkan Instalasi Pemanen Air Hujan (IPAH) sebagai solusi inovatif. Mereka menyarankan agar sistem ini diintegrasikan dalam perancangan anggaran desa tahun depan.

Harapan besar dari mahasiswa bahwa sistem instalasi pemanen air hujan dapat diimplementasikan dengan baik oleh masyarakat desa. Dengan sinergi antara masyarakat desa dan pemerintah, kita dapat menciptakan akses yang lebih baik terhadap air bersih, mengurangi ketergantungan pada sumber air yang tidak berkelanjutan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.

Melalui IPAH, diharapkan desa dapat memanfaatkan air hujan secara efektif, sehingga mengurangi ketergantungan pada sumber air yang semakin menipis dan meningkatkan ketahanan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari warga. Penggunaan IPAH diharapkan juga menjadi langkah awal menuju solusi jangka panjang yang berkelanjutan dan dapat diandalkan. Ini adalah langkah nyata menuju masa depan yang lebih hijau dan sehat bagi kita semua

BACA JUGA:Tim KKN-PPM UGM Bikin Udang Kotawaringin Jadi Kaldu dan Kue Bawang

BACA JUGA:Ini Potensi Desa Saing dan Kota Waringin Menurut Mahasiswa KKN UGM

Kategori :