Merasakan Geliat Indonesia Sentris di Kepulauan Pongok

Kamis 08-08-2024,17:02 WIB
Reporter : Julian/Rel
Editor : Govin

Kelompok ini berpikir untuk memenuhi kebutuhan kehidupan bermasyarakat di sana.

"Kami sebagai petani sangat antusias, karena kami mengingat kami ini pulau.

Pulau kami jauh dari (pusat) Bangka Selatan, dan ada di zona 6.

Kalau tidak ada lahan sawah, apa jadinya? Kami ini terpencil, jauh dari Pulau Bangka, jauh dari Pulau Belitung, karena kami di tengah-tengah.

Kalau angin kuat, kapal tidak bisa masuk, nggak makan kita.

Jadi, sawah yang ada saat ini untuk membantu kebutuhan masyarakat yang ada sekarang," ujar Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kepulauan Pongok, Zumri.

BACA JUGA:Siap Pakai !! Sumur Bor Titik Pertama sasaran fisik TMMD ke 121 Kodim 0413/Bangka Siap Dialirkan

Keseriusan, dan konsistensi petani dari Kepulauan Pongok ini sejalan dengan amanat RPJMN 2020-2024, yang menjadikan ketahanan pangan sebagai satu program prioritas nasional.

Bahkan, persoalan pangan ini sudah dilakukan sejak 2006 lalu oleh para petani, minimal untuk memenuhi kebutuhan warga di kecamatan tersebut, dan mencegah krisis pangan sebagai tujuan utama lahirnya rencana pembangunan nasional. 

BACA JUGA:Pj Wali Kota Pangkalpinang dan Seluruh Kepala Daerah Diundang ke IKN

"Pada tahun 2017 ada cetak sawah baru tapi belum terlaksana, dan diolah oleh masyarakat.

Sejauh ini dengan hasil 1,5 ton setiap panen bisa mencukupi setengah kebutuhan pangan di Desa Pongok.

Kalau lahan 137 hektar tadi berjalan, bisa mencukupi untuk semua kecamatan," ujar Zumri.

Negeri Bahari Terus Lestari 

Subsidi BBM melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) adalah langkah penting untuk mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Dengan SPBN di lokasi strategis, biaya bahan bakar menjadi lebih terjangkau, meningkatkan frekuensi melaut dan stabilitas harga ikan.

Kategori :