Kamu Insomnia? Ini Tanda dan Cara Mengatasinya

Rabu 07-08-2024,11:01 WIB
Reporter : Septi
Editor : Jal

BABELPOS.ID - Insomnia adalah masalah tidur serius yang dapat menyebabkan kelelahan dan kekurangan energi serta mempengaruhi kesehatan fisik dan mental.

Juru bicara American Academy of Sleep Medicine (AASM) Indira Gurubhagavatula, MD, MP menjelaskan bahwa secara umum insomnia adalah kondisi saat seseorang mengalami kesulitan untuk tidur atau tetap tertidur atau secara reguler bangun lebih awal dari yang diinginkan meski punya cukup waktu untuk tidur.

"Banyak orang yang mengalami apa yang disebut insomnia akut atau insomnia penyesuaian, biasanya dalam merespons situasi yang menimbulkan stres," kata profesor kesehatan tidur dari University of Pennsylvania Perelman School of Medicine itu sebagaimana dikutip oleh publikasi kesehatan Health pada Senin (5/8).

Menurut dia, insomnia akut bisa berlangsung selama beberapa hari atau bahkan mingguan. Gejalanya biasanya selesai setelah orang yang bersangkutan mengatasi stres atau sumber stres pergi.

BACA JUGA:Hindari Makan Keripik dengan Saus, Ini Dampaknya

BACA JUGA:Ketahui Jenis Kopi Putih, Rasa dan Manfaatnya

Psikolog klinis dan ahli gangguan tidur di South Psychology di Colorado Nathan Baumann, PhD mengatakan kepada Health bahwa stres, kecemasan, dan kekhawatiran bisa berperan dalam menimbulkan gangguan ritme sirkadian seseorang, yang menjelaskan hubungannya dengan insomnia.

"Satu komponen penting dari tidur adalah ritme sirkadian, yakni siklus energi dan rehat yang dialami tubuh kita sehari-hari," kata Baumann, lalu menambahkan bahwa gangguan ritme sirkadian bisa menimbulkan disrupsi jangka panjang.

Gurubhagavatula menyampaikan bahwa insomnia dapat menjadi "kronis" jika berlangsung selama tiga bulan atau lebih, dan terjadi setidaknya tiga kali seminggu. Insomnia kronis juga terjadi jika serangan insomnia berlangsung kurang dari tiga bulan tetapi terus-menerus kambuh selama beberapa bulan atau tahun.

Menurut Gurubhagavatula, seseorang pun bisa disebut mengalami insomnia kronis jika mereka terus menerus mengonsumsi obat-obatan agar bisa tertidur dan merasa tidak bisa tidur tanpa bantuan pil tidur.

BACA JUGA:Gaya Hidup Seperti Ini Bikin Wajah Bengkak

BACA JUGA:Penting Diketahui! Ini Dampak Diet Metode Kurangi Makan

Selain susah tertidur dan tetap tertidur, ia melanjutkan, mereka yang mengalami insomnia kronis mungkin merasakan ketidakpuasan tidur, kurang tidur, kecemasan tentang tidur, lelah pada siang hari, lesu, kurang energi, mengantuk, sakit kepala, mudah tersinggung, sakit dan mual, dan tertidur saat mengemudi.

Baumann mengatakan bahwa gangguan tidur dapat didiagnosis sebagai insomnia kronis jika sudah mencapai tingkat yang menimbulkan tekanan atau gangguan signifikan dalam hubungan sosial, pekerjaan, pendidikan, atau area penting lain dalam kehidupan sehari-hari.

Psikolog berlisensi dan pendiri Anxiety and Behavioral Health Psychotherapy di New York Shmaya Krinsky, PsyD mengemukakan perlunya pemantauan masalah tidur untuk menentukan apakah seseorang mengalami insomnia kronis.

Kategori :