Namun demikian, dikatakan Kapolresta, Operasi Mantap Brata (OMB) 2023-2024 lalu dalam rangka pengamanan Pilpres dan pileg tetap menjadi acuan dan tolak ukur dalam pengaman Pilkada serentak Tahun 2024 ini.
BACA JUGA:Real Madrid Sabar Menunggu Striker Mudanya
BACA JUGA:Hindari Makan Keripik dengan Saus, Ini Dampaknya
"Seperti kita ketahui, pengamanan Pilpres dan pileg beberapa waktu lalu terutama di Kota Pangkalpinang itu berjalan aman, lancar dan kondusif.
Kalau pun ada kekurangan, itu akan menjadi bahan evaluasi kita untuk berbenah diri.
Untuk itu, kepada Bawaslu dan KPU, agar selalu berkoordinasi dengan kita, sehingga pilkada di Pangkalpinang bisa berjalan aman dan kondusif.
Dan dalam menentukan kebijakan, tolong juga kami dilibatkan, sehingga semuanya bisa berjalan," kata Kapolresta.
Lebih lanjut perwira melati tiga ini menyampaikan bahwa Kota Pangkalpinang adalah ibukota sekaligus icon Provinsi Bangka Belitung.
BACA JUGA:Launching Webinar Series
BACA JUGA:Tim Kelambit Tangkap Pelaku Pencurian Kamera Rp30 juta
Dengan kondisi itu, menurutnya, ancaman gangguan dan tantangan Pilkada juga lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten lainnya.
"Kita tahu bahwa Kantor Gubernur Babel itu ada di Pangkalpinang, DPRD Babel juga ada di Pangkalpinang.
Dan sasaran demo itu biasanya ada di dua tempat ini dan tidak menutup kemungkinan yang kabupaten pun juga akan aksi di dua tempat ini.
Maka dari itu, Polresta Pangkalpinang dalam pengamanan pilkada harus benar-benar bekerja keras," tegas Kapolresta.
BACA JUGA:Perayaan HUT ke-48 PT Timah, UMKM di Bangka Barat Ikut Ketiban Berkah
BACA JUGA:BSI Mobile Ujung Tombak untuk Tingkatkan Penetrasi Digital & Layanan Keuangan Terintegrasi