BABELPOS.ID, TANJUNGPANDAN - Menyikapi isu pendidikan hari ini salah satu agenda Dewan pendidikan Provinsi Bangka Belitung menghadirkan kegiatan seminar Nasional di Maxone Belitung.
Tiga narasumber hadir sebagai pembicara Prof Bustami Rahman Msc selaku dewan pendidikan, Mely Triana M.Psi.,Psikolog, dan Wahyu Kurniawan M.Psi.,Psikolog.
BACA JUGA:7 Remaja Bawah Umur di Toboali Bawa Senjata Tajam untuk Tawuran
BACA JUGA:Puluhan Jukir Datangi Rumdin Sekda Basel, Mereka Tuntut Ini
Pada sesi pertama, Prof. Dr. Bustami Rahman,M.Sc. Selaku Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitng menjelaskan Gen Z terlahir dengan kodrat alam dan kodrat zamannya sudah seperti ini, akses komunikasi mereka sudah tidak terbatas bahkan sudah sangat jauh meng-global.
Generasi Z sudah mampu membangun komunikasi global di komunitas internasional dari berbagai negara, mengakibatkan mereka hanya peduli pada komunitasnya daripada dengan komunitas sekitar.
BACA JUGA:Dirjen HAM: Stranas BHAM Mendorong Bisnis yang Ramah Hak Asasi Manusia
BACA JUGA:Tiga Bulan Jadi Kurir Sabu, Egi Pemuda Kelurahan Keramat Pasrah Saat Ditangkap Polisi
Hal ini bila dibiarkan tanpa bimbingan orang tua akan mengakibatkan terjadinya dekadensi pada moral, nasionalisme, ideologi bahkan dapat dikatakan jauh dari adat tradisi luhur bangsa dan cenderung menggerus nilai religi pada diri mereka.
"Adalah tanggung jawab kita bersama menjaga, memperhatikan, dan peduli dengan masalah ini. Salah satunya adalah membatasi dan mengawasi Gen Z ini dalam menggunakan gadget secara bijak," ujarnya.
Pada sesi kedua, Meli menyampaikan saat ini kerentanan dalam mempersiapkan diri kepada generasi Z memiliki tantangan beragam, antara lain isu kesehatan mental remaja di sekolah.
Dari penelitian belakangan dari 1 orang siswa dari 20 siswa diantaranya mengalami kecenderungan masalah akan mental.
BACA JUGA:Penting Diketahui! Ini Dampak Diet Metode Kurangi Makan
BACA JUGA:Bintang Euro Spanyol Merapat ke Barcelona
Ada beberapa ciri mental yang bisa mengarah kepada ketidak sehatnya antara lain misalkan peserta didik terlihat tidak konsen, tidak fokus, menyendiri, menyakiti diri sendiri, sensitif, terlebih pada era saat ini banyak pula di sekolah ditemukan anak yang mudah menyerah, tidak punya nilai juang, adapula membuly dan di bully, dari sisi lain terlihat tidak bahagia dan lain sebagainya.