Oleh: Rulyanti Susi Wardhani
Dosen Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UBB
______________________________________
Umat Islam menyambut Ramadan merupakan bulan yang suci, tidak hanya membawa perubahan secara spritual tapi juga transformasi ekonomi dan bisnis, khususnya di daerah Bangka Belitung, yang memiliki komposisi Muslim yang signifikan. Beberapa aspek yang kami soroti antara lain:
Pergeseran Pola Konsumsi; terjadinya peningkatan singnifikan dalam konsumsi rumah tangga selama Bulan Ramadan atau adanya perubahan pola konsumsi masyarakat. Peningkatan demand untuk makanan dan minuman, terutama untuk takjil dan hidangan saat berbuka puasa, kondisi seperti ini menjadi pendorong utama roda ekonomi. Begitu juga halnya dengan Bangka Belitung pusat perbelanjaan, pasar tradisional menjadi ramai, restoran dan kafe yang menawarkan menu spesial Ramadan, ini menunjukkan geliat ekonomi yang positif.
BACA JUGA:PEREMPUAN, POLITIK DALAM ETALASE PATRIARKI
BACA JUGA:Metaverse dan Tantangan Bagi Generasi Alpha
Muncul Bisnis Baru; Saat Bulan Ramadan muncul peluang bisnis baru bagi pelakuk usaha. Banyak pelaku usaha kecil mulai dari makanan, minuman, pakaian muslim, hingga pernik-pernik Ramadan. Kehadiran pelaku usaha di Bulan Ramadhan ini membantu meningkatkan perputaran uang dan menciptakan lapangan kerja.
Sedekah dan Zakat Meningkat; Untuk meningkatkan amalan di Bulan Ramadan Umat Islam melakukan sedekah dan Zakat. Hal ini membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama bagi masyarakat yang kurang mampu. Bulan Ramadan di Bangka Belitun menjadi bukti bahwa nilai-nilai religius dan aktivitas ekonomi satu sama lain saling menguntungkan. Menciptakan lingkungan bisnis yang tangguh dan fleksibel, mampu menyesuaikan diri dengan variasi musiman termasuk saat Bulan Ramadan, bersumbangsih pada pencapaian kemajuan ekonomi berkesinambungan yang mencakup semua lapisan masyarakat di Bangka Belitung.(*)
BACA JUGA:Bulan Ramadan, Belajar Lancar Pahala Mengalir
BACA JUGA:Mencegah Perilaku Bullying di Sekolah