Bulan Ramadan, Belajar Lancar Pahala Mengalir

Kamis 14-03-2024,09:01 WIB
Reporter : Sarif
Editor : Jal

Oleh: Sarif

Penggiat Kesejahteraan Sosial

_______________________________

Marhaban ya Ramadan, bulan yang kita tunggu-tunggu telah tiba yaitu bulan ramadhan. Ramadan adalah bulan yang mulia, bulan yang istimewa, bulan penuh berkah, maghfirah dan ampunan. Setahun lamanya telah berlalu, hingga hari ini kita dipertemukan kembali dengan bulan yang mulia ini. Sebagai seorang yang beriman kepada Allah, harus senantiasa ikhlas dan tulus dalam menyambut bulan Ramadhan, hingga Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang bahagia dengan datangnya bulan Ramadhan, maka Allah akan jauhkan dirinya dari api neraka”. Sungguh keberuntungan buat kita semua, agar senantiasa merayakan hari mulia ini dengan memperbaiki diri dan introspeksi diri, hingga menjadi keberkahan hidup bagi kita.

Keberkahan hidup dimaknai seseorang sebagai sesuatu yang bernilai kebaikan dan bertambahnya keimanan untuk giat beribadah. Menurut Prof Quraish Shihab, barakah adalah suatu kebaikan yang bertambah, bermanfaat, yang suci, kekal, dan akan mendapat kebahagiaan. Datangnya bulan Ramadhan, berarti sebagai seorang muslim untuk senantiasa melaksanakan puasa dan beribadah sebanyak-banyaknya untuk mencari ridha Allah. Puasa Ramadhan merupakan puasa yang diwajibkan bagi seluruh muslim di dunia. Sebagaimana firman Allah QS. Al-Baqarah; 183

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ – ١٨٣

 

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS Al- Baqarah : 183)

BACA JUGA:Mencegah Perilaku Bullying di Sekolah

BACA JUGA:MELATI DARI BABEL MENUJU SENAYAN

Ramadhan bukan bulan bermalas-malasan 

Menahan lapar dan dahaga, membuat sebagian pelajar yang tidak kuat membuat dirinya untuk bermalas-malasan menuntut ilmu. Sehingga mereka lebih banyak santai, malas membuka buku, malas mendengar guru yang sedang memberikan materi pelajaran. Padahal Momentum di bulan Ramadhan inilah bagi pelajar harus lebih giat belajar dalam menempa ilmu pengetahuan. Sebab, belajar itu juga ibadah, terlebih lagi di bulan Ramadhan. Ada sebuah kata hikmah menyatakan "tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah". Adagium ini benar, maksudnya tidurnya orang yang berpuasa tadi menghindarkan dirinya dari perbuatan negatif yang dapat merusak atau membatalkan ibadah puasa. 

Tidur saja dapat pahala, apalagi niat menuntut ilmu karena Allah. Akan mendapatkan pahala berlipat ganda di bulan Ramadhan yang penuh keberkahan. Oleh karena itu, meski sedang menjalankan ibadah puasa para siswa harus tetap semangat dan jangan bermalas-malasan. Bagi pelajar harus produktif terutama dalam menggali dan meningkatkan skill yang ada dalam individu masing-masing. Selain itu, Bulan Ramadhan juga harus dijadikan tempat belajar dan memulai hal yang baru seperti belajar memperbaiki diri dalam menjalankan perintah dari ALLAH SWT, belajar memperbaiki akhlaq antar sesama teman, akhlaq terhadap guru, akhlaq terhadap kedua orang tua, dan siapa saja yang dia temui. Belajar memperbaiki perilaku berdasarkan norma, adat istiadat yang dianut selama tidak menyimpang dari ajaran al-Qur’an dan hadist nabi Muhammad SAW. Belajar tidak meninggal shalat lima waktu.

BACA JUGA:PEREMPUAN, POLITIK DAN PERJUANGAN GENDER (Catatan perempuan, Politik di Bangka Belitung)

BACA JUGA:LIBIDO POLITIK DAN KATARSIS PUBLIK

Kategori :