Istimewa Bagi Klopp, Pahit Bagi Pochettino

Senin 26-02-2024,10:40 WIB
Reporter : Abot
Editor : Jal

BACA JUGA:Liverpool Kehilangan Trent Arnold di Semifinal Piala Liga

"Saya tak peduli dengan warisan saya. Saya di sini bukan untuk soal itu. Tak ada hubungannya dengan yang mungkin menjadi pertandingan terakhir saya di Wembley," kata dia.

"Ini tentang melihat wajah bocah-bocah itu. Bagi saya ini adalah kenangan indah yang abadi," pungkas Klopp yang menandaskan usia sama sekali bukan faktor penting dalam pertandingan.

Sementara Pelatih Chelsea Mauricio Pochettino berharap mental juara pemain Chelsea akan tumbuh setelah merasakan pahitnya kekalahan dari Liverpool ini.  

Pochettino mengatakan mental juara Liverpool tumbuh setelah kalah dalam final Piala Liga dan Liga Europa pada 2016, musim pertama setelah The Reds merekrut Juergen Klopp pada Oktober 2015.

BACA JUGA:Sampai Rekor Giggs, Mantan Gelandang Liverpool Ini Incar Rekor Gareth Barry

BACA JUGA:Gawat Liverpool, Salah dan Endo Pergi, Szoboszlai Cedera

Liverpool kembali kalah dalam final Liga Champions 2017-2018 dari Real Madrid. Namun setelahnya, pasukan Juergen Klopp membawa pulang banyak piala meliputi Liga Champions (2018/19), Piala Super UEFA (2019), FIFA Club World Cup (2019), Liga Inggris (2019/20), Piala FA (2021/22), hingga Piala Liga (2022 dan 2024)

"Untuk bersaing di level ini, Anda perlu merasakan apa artinya bermain demi trofi besar. Saya ingat setelah tiga atau empat tahun (di bawah Jurgen Klopp) Liverpool kalah dalam final Liga Europa dan final Liga Champions," kata Pochettino dalam laman resmi Chelsea.

"Tetapi mereka tetap percaya pada proyek itu dan semakin kuat setiap musim sehingga mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Itu adalah contoh yang baik dan jika kami ingin menantang tim seperti Liverpool, kami harus tetap percaya, itu adalah hal yang paling penting," kata Pochettino.

BACA JUGA:Manchester City Vs Chelsea, Guardiola Minta Fokus, Pochettino Minta Serang!

BACA JUGA:Gugup, Ceroboh, Chelsea pun Kebobolan 4 Gol di Kandang

Juru taktik asal Argentina yang pernah menukangi Southampton, Tottenham dan PSG itu membiarkan timnya merasakan kecewa, namun berharap kekecewaan itu memotivasi timnya agar tampil lebih baik.

"Sekarang kami mesti terus maju, tapi mereka perlu merasakan dampaknya," kata Pochettino.

"Saat Anda bermain untuk meraih trofi, tidak ada yang bisa Anda katakan untuk membuat mereka merasa lebih baik. Mereka perlu menyadari bahwa kami perlu bekerja, kami perlu melakukan hal-hal yang lebih baik dan berkembang," kata dia.

BACA JUGA:Sempat Unggul 2 Gol, Chelsea Diimbangi Arsenal! Liverpool, MU & City Amankan 3 Poin

Kategori :