Biasa Tidur dengan Anak, Ini Dampaknya

Kamis 15-02-2024,11:47 WIB
Reporter : Ilham
Editor : Jal

Meskipun tidur bersama dapat meningkatkan ikatan dan kenyamanan, hal ini dapat mengganggu jadwal tidur orang tua karena gerakan, dengkuran, atau terbangun di malam hari.

Tanpa disadari hal ini dapat menyebabkan pola tidur yang terfragmentasi dan peningkatan kelelahan, yang berdampak pada kesehatan orang tua dan fungsi di siang hari.

Menetapkan batasan yang jelas dan menerapkan strategi untuk mendorong kebiasaan tidur mandiri bagi orang tua dan anak dapat membantu mengurangi gangguan ini dan meningkatkan kualitas tidur yang lebih baik secara keseluruhan untuk seluruh keluarga.

BACA JUGA:2 Hal yang Harus Dipahami Penderita Diabetes yang Mau Pengobatan Herbal

BACA JUGA:Jangan Konsumsi Garam Berlebihan, Ini Akibatnya

- Membuat anak terlalu bergantung

Tidur bersama memiliki potensi untuk menumbuhkan ketergantungan pada anak-anak, sebab terbiasa tidur di dekat orang tua mereka.

Ketergantungan pada kehadiran orang tua untuk kenyamanan dan keamanan ini dapat menyulitkan anak-anak untuk mengembangkan kebiasaan tidur mandiri.

Mendorong transisi bertahap ke ruang tidur mereka sendiri dan menerapkan rutinitas tidur yang konsisten dapat membantu mengurangi masalah ketergantungan dan mempromosikan otonomi tidur yang sehat pada anak-anak.

BACA JUGA:Jangan Langsung Diurut, Lakukan Ini Jika Kamu Keseleo

BACA JUGA:Penyebab Penuaan Dini dan Cara Agar Kulit Awet Muda

- Batasan usia

Para ahli kesehatan menyarankan para orang tua untuk tidur bersama bayi mereka. Tidur bersama bayi dapat meningkatkan ikatan dan memfasilitasi pemberian ASI, meningkatkan keamanan emosional dan memudahkan pengasuhan di malam hari.

Tidak ada aturan baku mengenai kapan anak-anak harus berhenti tidur dengan orang tua mereka. Namun, jika anak terlalu terikat dan bergantung pada orang tuanya, bukan ide yang baik untuk terus melakukan kebiasaan tidur bersama.

Namun, memisahkan tempat tidur anak dan orang tua secara mendadak bukan hal yang disarankan. Berikan anak waktu untuk membuat keputusan mengenai hal ini.

Mereka tidak boleh merasa bahwa mereka adalah “unit” yang terpisah dan bahwa mereka bukan bagian dari lingkaran kecil yang terdiri dari ayah dan ibu. Secara perlahan, anak akan memahami situasi ini. (*)

Kategori :