BABELPOS.ID, KOBA - Harga bahan pangan yang terus melonjak jelang natal dan tahun baru banyak dikeluhkan masyarakat, tak heran pemerintah melakukan berbagai upaya dalam mengatasi lonjakan harga bahan pangan.
Salah satu warga Koba, Sita (40) mengatakan tekanan daya beli ini harus bisa segera diatasi pemerintah untuk mengurangi beban kehidupan yang masih tinggi semenjak pandemi usai.
"Sekarang pada susah harusnya harga beras, cabai, bawang turun juga, bahkan harga BBM ikut naik, uang 100 ribu seperti 10 ribu," tuturnya.
Dikatakan Sita, saat ini harga beras mencapai Rp75.000 per 5 kilogram. "Semoga harga bahan pangan ini pada turun, jadi kita tidak begitu kesulitan," tuturnya.
BACA JUGA:Rakor RAD Kepemudaan, Wabup Bateng Minta Peran Pemuda Dilibatkan
BACA JUGA:Kolaborasi PNM dan AP II, Gelar UMKM Fair di Bandara Depati Amir
Sementara itu, Bupati Bangka Tengah, Algaffry Rahmab mengaku akan melakukan beberapa upaya dalam mengatasi harga pangan yang naik.
"Tentu kita melakukan berbagai upaya dalam mengatasi kenaikan harga bahan pangan, seperti tetap memantau kondisi harga, terutama beras, cabai dan bawang merah," ujar Bupati Algafry, Senin (18/12/2023).
Dikatakan Algafry, untuk beras, pihaknya akan kembali membuka ĺahan di Kerakas, dengan luasan sekitar 147 hektar.
BACA JUGA:Para Personel Polres Basel Ini Dapat Penghargaan Kapolres
"Kita akan kembali membuka lahan untuk jangka panjang di Kerakas, dengan membangun luasan sawah sekitar 147 hektar, kemudian untuk cabai dan bawang merah kita sudah mendapat dukungan dari menteri pertanian berupa nursery," ujarnya.
"Kita perkirakan pada Maret 2024, masyarakat akan mendapatkan 1 juta bibit cabai dan bawang merah, dengan harapan tiap rumah ditanam 1 bibit cabai dan ini langkah-langkah untuk mengatasi inflasi," imbuhnya. (sak/ynd)