BI Babel dan Pokdakan Pinang Raya Desa Pinang Sebatang Panen 1,7 Ton Ikan Air Tawar

Jumat 08-12-2023,16:27 WIB
Reporter : Agus Putra
Editor : Admin

Kata Faturachman, pihaknya memberikan bantuan pengering pakan mandiri agar lebih mempermudah para Pokdakan dalam membudidaya ikan air tawar.

BACA JUGA: Racun Kuno itu Jadi Kekuatan Pasukan Depati Amir Melawan Belanda (2)

"Kami memberikan bantuan alat pakan, bagaimana pakan itu bisa diproduksi secara mandiri, sehingga kita tidak tergantung dengan pabrikan. Tentunya bisa menekan pengeluaran Pokdakan jadi hasil yang didapatkan lebih banyak," pungkasnya.

Faturachman juga menambahkan, Bangka Tengah juga memang dikenal penghasil air tawar terbesar di Bangka. Jadi dengan melimpahnya ikan air tawar ini bisa menjadi substitusi dari ikan laut yang kerap menjadi penyumbang inflasi. 

BACA JUGA:Tak Miliki NKV, Izin Usaha Bisa Dicabut, Ini Persyaratannya

Ke depan, lanjut Faturachman, Bank Indonesia akan terus bersinergi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Pemerintah Daerah, dan mitra strategis lainnya dalam memperkuat inovasi-inovasi program ketahanan pangan sehingga produksi pangan lokal terus meningkat. 

"Melalui program tersebut, Bank Indonesia dan TPID berharap angka inflasi tahun 2023 tetap berada dalam sasaran target nasional yaitu sebesar 3+1% dan tentunya harapan kita, dengan adanya panen ini bisa menambah pasokan pangan lokal menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024," harap Faturachman. 

BACA JUGA:Gasak Aset Dispora Pgk, Nilai yang Dicuri Holi Capai Rp 86 Juta

Sementara Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Pinang Raya di Desar Pinang Sebatang Feriadi menyebut, dalam satu kali panen ikan air tawar bisa menghasilkan 700 kilogram hingga 1 Ton ikan air tawar.

"Kalau untuk panen rata-rata ikan Nila per lima bulan sekali bisa 500-700 kilogram, dan untuk Gurame rata-rata bisa 1 ton, patin bisa 2,5 ton. Kalau pemasarannya juga alhamdulillah kita tidak terhambat, di pasar Pangkalpinang itu terpenuhi," ungkap Feriadi.

BACA JUGA:Usai Sita Rp 76 Miliar, Tim Kejagung akan Periksa Saksi Lagi, Wah Tersangka Bakal Rame?

Feriadi mengaku, kendala yang dialami budidaya ikan air tawar selama ini memang pada pakannya, sebab harga pakan yang cukup tinggi.

"Alhamdulillah kita mendapatkan bantuan pengering pakan, jadi untuk pakan bisa mandiri dan dari kita sendiri sehingga biaya yang sebelumnya mahal dapat kita kurangi,"  tuturnya.(pas)

Kategori :