BABELPOS.ID.- Salah satu daya tarik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang merupakan objek wisata religi adalah
Pekuburan Sentosa, yang ada di Ibukota Provinsi, Pagkalpinang. Objek ini bisa mendatangkan wisatawan tanpa perlu promosi atau undangan.
Karena ketika perayaan Cheng Beng yang jatuh pada tanggal 4/5 April setiap tahunnya, daerah ini akan ramai didatangi, selain dari wilayah Indonesia, juga banyak yang dari luar negeri.
Siapa mereka?
Ingat, tradisi ritual Ceng Beng yang rutin itu memang sudah sebagai wisata religi oleh masyarakat keturunan Tionghoa yang ada di Babel.
BACA JUGA:Puncak Ceng Beng di Pemakaman Sentosa
Karena ribuan warga keturunan Tionghoa yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia bahkan yang merantau ke luar negeri seperti Hongkong, Amerika Serikat, Eropa, RRT, Malaysia, Singapura, Australia, dan negara lain dipastikan akan datang berziarah ke Pulau Bangka dan Belitung --tanpa diundang-- saat perayaan itu.
Mereka berziarah ke makam-makam leluhur mereka yang tersebar di kota-kota di Pulau Bangka seperti Pangkalpinang, Sungailiat, Muntok, Belinyu, Koba dan Toboali, juga di Tanjungpandan dan Manggar (Belitong). Tradisi tahunan Ceng Beng sendiri merupakan wujud bhakti kepada leluhur maupun orang tua yang sudah tiada dan merupakan moment sakral bagi warga keturunan Tionghoa dimanapun mereka berada.
Dan, lokasi yang paling ramai adalah Pekuburan Sentosa, Pangkalpinang.
Lokasi pekuburan yang strategis dan tidak jauh dari Bandara maupun Pusat kota serta akses jalan yang sang bagus, membuat semaraknya perayaan terlihat luar biasa.
Warga Tionghoa terlihat silih berganti melaksanakan sembahyang kubur di kompleks Pemakaman Sentosa.
Konon, pemakaman ini adalah yang terbesar di Asia Tenggara yang memiliki area 19,9 hektar dengan jumlah makam hampir 13 ribuan.
Di makam itu, selain berdoa, juga melakukan sejumlah ritual, serta membersihkan makam.
Banyak sesajian yang diletakkan. Seperti buah-buahan, ayam dan lain-lain. Ditambah juga uang kertas atau kimcin yang ditaruh di makam.