GILIRAN Maysaroh yang dibuat tak mengerti. Bagaimana tidak, kini tiba-tiba tiap warga yang bertemu dengannya di jalan selalu memanggilnya Bu RT. Padahal dia tak pernah ikut dalam konstelasi politik Pemilihan Ketua RT (Pilkarete).
Mulanya Maysaroh cuma senyum, lama-lama jengah juga, akhirnya balik bertanya ke warga yang memanggilnya demikian.
''Kenapa yah banyak orang yang memanggil saya Bu RT?'' ujar Maysaroh suatu hari ke seorang warga.
''Loh, kok kamu sendiri malah nggak tahu?'' ujar warga itu balik bingung.
''Lha, bingung lah, tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba semua yang ketemu saya manggil Bu RT?''
''Gini ajalah kalau gitu, kamu sebaiknya koordinasi dulu dengan Bujang,'' ujar warga itu seraya pergi.
Mendengar itu, bertambah lah Maysaroh tak mengerti. Apa arti semua ini?
''Bang Bujang, apa kabar?'' Maysaroh sengaja WA ke Maysaroh hari itu.
Bujang yang tengah asyik sendiri di teras rumah, kontan langsung happy menerima WA orang terkasih.
''Waduh, kalau ditanya sekarang, lha lagi hapy-hapynya May?'' ujar Bujang.
''Oh, syukurlah...''
''Bang, mau nanya, kenapa yah tiba-tiba sekarang banyak warga yang memanggil May Bu RT?''
''Oh, alhamdulillah, berarti banyak yang dukung Adinda Maysaroh menjadi pemimpin,'' tukas Bujang sekenanya.
''Bukan begitu Bang. May kan nggak pernah ikut-ikutan soal pencalonan Ketua RT. May juga ngga tahu menahu soal Pilkarete. Jangan kan mau ikut, dukung mendukung aja May nggak pernah. Kini tiba-tiba May dipanggil-panggil kayak gitu, kan nggak nyaman Bang?'' ujar Maysaroh panjang lebar.
''Oh, May kan tahu Abang dengan Ipank dan Odoy katanya mau ditangkap polisi. Jadi waktu itu Abang Bilang, kalau kami ditangkap polisi, maka calon pengganti atau calon wakil saya di Pilkareta Maysaroh yang akan maju. Ternyata warga banyak yang setuju. Sekaligus kita memperkuat keterwakilan perempuan, May. Jadi Pilkarete kita ada juga kandidat perempuannya,'' ujar Bujang merayu.