MESKI ada pihak-pihak yang meragukan langkah yang dilakukan Penjabat Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Suganda Pandapotan Pasaribu, soal maling besar, namun dukungan deras terus juga mengalir.
Salah satu dukungan itu adalah dari aktivis himpunan mahasiswa Islam (HMI) Babel, Yusuf yang menilai laporan atas dugaan korupsi di lingkungan pemerintah provinsi diduga kuat merupakan yang pertama di Indonesia. Pj Suganda menurutnya merupakan pejabat daerah yang terbilang konsisten dan tanpa beban dalam hal pemberantasan korupsi.
“Dia berani mengatakan adanya maling besar. Selanjutnya dia juga yang melaporkan ataupun setidaknya mengkordinasikan kepada KPK. Tentu ini sangat langka di negeri ini,” kata Yusuf.
Yusuf menilai keberanian melaporkan itu menandakan adanya keseriusan dari seorang Suganda.
“Kita sangat apresiasi atas keseriusan itu. Dengan melapor itu tentu publik di daerah ini tidak lagi menyebutkanya sebagai pepesan kosong. Tetapi masyarakat menilainya sebagai pejabat yang konsisten untuk bersih-bersih di internal pemprov,” ujarnya.
Sebagai masyarakat serta aktivis Yusuf berjanji akan mengawal laporan Suganda ke komisi anti rasuah itu. Menurutnya dengan kawalan masyarakat tentu harapanya ada tindak lanjutnya.
“Kita juga tidak akan puas dan terhenti sebatas laporan yang masuk KPK saja. Tetapi kita akan kawal terus sampai adanya tindak lanjutnya dari KPK. Apalagi yang melaporkan adalah pejabat tertinggi di Pemprov itu sendiri,” sebutnya.
Atas tindakan apa nantinya dari KPK atas laporan –pencegahan apa penindakan- menurutnya sangat dinanti publik.
“Kita juga setuju dengan Pj Gubernur yang menyerahkan penuh kepada KPK. Apakah mau penindakan atau yang lainya diharapkan untuk memberikan efek jera. Serta membuat mutu dan kualitas pada proyek-proyek yang bagus,” tandasnya.