DALAM sepekan terakhir, penolakan warga terhadap keberadaan ponton tambang timah milik mitra PT Timah di laut Rias, Toboali, Bangka Selatan (Basel) terus berjalan.
Bahkan kemarin (28/5), pasangan suami istri Febri (35) dan Icas (30) diciduk petugas Polres sehabis Ashar dengan alasan melakukan pengrusakan terhadap ponton.
Dari video yang beredar penangkapan suami istri oleh petugas tersebut berlangsung ricuh. Warga nelayan di Desa Rias memberikan perlawanan. Mereka tidak terima ada warganya yang ditangkap itu. Namun begitu, tampak petugas akhirnya tetap mendesak Febri untuk dimasukan ke mobil guna dibawa ke Mapolres.
Sebagai bentuk perlawanan, warga setempat serta simpati atas sesama nelayan, akhirnya mendatangi Mapolres. Warga setempat sejak sore sampai tadi malam terus bertahan di sana. Mereka mendesak agar polisi tidak melakukan kriminalisasi terhadap nelayan kecil.
Salah satu nelayan, Abdullah membenarkan sepasang warga suami istri itu dibawa ke Mapolres. Video dan foto yang diterima media menurutnya benar adanya.
“Dua rekan kami suami istri pas waktu Ashar ditangkap polisi. Penangkapan itu tak disertai dengan surat apapun,” katanya.
Petugas Polres menurutnya telah bertindak arogan serta tanpa prosedural. Maka dari itu pihaknya melakukan perlawanan.
“Kami tetap aksi damai, kami akan terus bertahan di Mapolres ini. Kami mendesak agar polisi tidak melakukan kriminalisasi dalam bentuk apapun terhadap nelayan,” desaknya.
Pasangan suami istri itu bukan lah perusak PIP yang dilaporkan.
“Jangan kan merusak ke tengah laut saja tidak ada. Apalagi istrinya, tahu saja tidak soal ponton di tengah laut,” sebutnya.
Abdullah membenarkan kalau sudah sejak 1 minggu ini pihak nelayan melakukan aksi protes atas keberadaan ponton isap produksi atau PIP di laut Rias. Protes tersebut akibat nelayan merasa dirugikan karena itu adalah wilayah tangkapan nelayan.
“Protes nelayan itu dalam bentuk aksi damai. Jadi kalau sampai terjadi tuduhan pengrusakan kita menduga itu adalah sabotase dari pihak tertentu,” duganya.
Kapolres Bangka Selatan AKBP Toni Sarjaka belum memberikan pernyataanya atas penangkapan terhadap 2 warganya itu. Foto dan video telah harian ini layangkan melalui WA mantan Kasi Gakkum Polair Polda Bangka Belitung itu. Nampak hanya dibaca tanpa dibalas.