PANGKALPINANG, BABELPOS.ID - Ratusan kawula muda dan pelaku usaha menghadiri Bincang Milenial dan Wirausaha yang diselenggarakan Babel Creathorium di Soll Marina Hotel Bangka, Sabtu (25/2).
Bertajuk "Resesi, Make it Easy! UMKM dan Milenial Mesti Tau Solusinya", kegiatan ini digagas oleh Founding Babel Creathorium Melati Erzaldi. Hadir sebagai keynote speaker Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Turut serta juga sebagai pembicara dalam talkshow ini, Gubernur Babel periode 2017-2022 Erzaldi Rosman, Guru Besar FEUI Renald Kasali, pelaku usaha lokal Jhon Yang Kinardi dan Founder Kama Group Asia, Nugraha Artha.
Melati Erzaldi dalam sambutannya menyampaikan, dalam talkshow ini para peserta akan mendengarkan paparan, insight serta motivasi dari narasumber yang prominent dan legitimate di bidangnya. "Yang pasti akan membawa diskusi yang menarik, fruitful serta bermanfaat dalam rangka mencari solusi dan smifting proyeksi resesi ekonomi ini menjadi sebuah opportunity," ungkapnya.
Dipaparkan dia, berbagai kesempatan Menteri Keuangan, para ekonom dan tokoh lainnya seringkali mengatakan ancaman resesi di Indonesia sudah di depan mata, meskipun probabilitas terjadinya variatif dari waktu ke waktu.
"Hal ini disebabkan karena saat ini kondisi dunia multilateral yang dinamis, fluktuatif, penuh ketidakpastian, kompleks, dan ambigu atau yang kita kenal dengan terminologi vuca (volatile, uncertain, complex and ambiguous) sebagai hasil dari perang rusia ukraina, kenaikan harga komoditas dunia, tantangan ketahanan pangan dan energi serta yang utama disrupsi teknologi, otomatisasi dan kecerdasan buatan," tuturnya.
Namun demikian, lanjut Melati, apapun yang akan terjadi kedepan, sebagai insan pembangun bangsa harus dapat membawa Bangsa ini lebih maju, mandiri, dan terlepas dari middle income trap country melalui keunggulan komparatif yang saat ini kita miliki, yaitu bonus demografi. Di mana para milenial, adalah penentu posisi negara ini kedepan, apakah akan menjadi negara superior atau inferior.
"Seperti yang telah sama-sama disaksikan, apapun penyebab resesinya, baik itu krisis ekonomi ataupun pandemi, UMKM selalu dapat menjadi salah satu penopang perekonomian bangsa," ungkapnya.
Meskipun yang terakhir pandemi menghantam UMKM dengan sangat telak, namun disisi lain hal ini malah mengakselerasi umkm untuk berdigitalisasi. Sehingga menjadi Lebih produktif dan efisien dalam hal produksi serta memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi konsumen dalam hal pelayanan.
Namun jika, melihat data, 98 persen lebih UMKM adalah usaha mikro skala rumah tangga dengan modal dan kapasitas usaha yang terbatas. Sedangkan usaha kecil menengah berjumlah relatif sedikit sehingga struktur pelaku usaha menjadi berrongga tengah atau yang sering disebut dengan hollow middle phenomenon.
"Usaha kecil dapat dikatakan tenggelam diantara dominasi usaha mikro yang kontribusinya terhadap PDB sangat rendah. Di satu sisi usaha besar yang jumlahnya sangat sedikit berkontribusi dominan terhadap PDB. Untuk itu kita harus berupaya agar usaha mikro kecil ini untuk naik kelas. Untuk kasus Babel tantangan UMKM naik kelas Menjadi lebih tinggi karena pasar lokal yang kecil," katanya.
Menurut dia, fokus pemerintah saat ini terhadap dua poin penting. Yakni ketahanan dan kebangkitan. Ketahanan terkait dengan bagaimana sebagai negara besar dapat lebih mandiri terhadap ketahan pangan dan energi utamanya beras serta konversi minyak bumi ke listrik dan biofeuel.
Poin kebangkitan, pemerintah menilai hilirisasi akan menjadi gamechangernya. karena Itu saat ini sudah dibuat peta jalan hilirisasi yang akan berdampak pada di hentikannya ekspor komoditas potensial seperti timah, sawit, lada, karet yang merupakan andalan provinsi ini. Nikel sudah sejak 2020 di stop ekspornya.
"Ini bukan untuk menakuti-nakuti, tapi yuk kita siap-siap, dan sekali lagi setiap ada ancaman selalu ada peluang, so, make it easy!. Semoga apa yang saya sampaikan pada sambutan singkat kali ini dapat menjadi pemantik talkshow kita pada hari ini hingga pada ujungnya sebuah solusi yang relevan dan komprehensif dapat kita bawa pulang dan praktikkan bersama guna kemajuan kita bersama," imbuhnya.