'Bermain' di Rekrutmen Polisi, Oknum Polisi Dilapor ke Propam Polda Babel

Jumat 10-02-2023,07:41 WIB
Reporter : Reza Hanafi
Editor : Babelpos

IMBAUAN dari Kapolri, Kapolda, hingga Kapolres/Kapolresta bahkan melalui spanduk, baliho serta atribut pengumuman resmi lainnya, agar jangan percaya jika ada yang menjanjikan kelulusan dalam penerimaan polisi, tak spenuhnya ampuh.

Buktinya, masih ada warga yang percaya. Maklum, karena yang menjanjikan itu oknum polisi juga. Akibatnya dapat ditebak, ketika tidak diterima, mulai galau dan akhirnya jadi persoalan hukum.

Ini salah satunya. Seorang oknum polisi berinisial Yo, yang berdinas di Yanma Polda Babel dilaporkan telah melakukan penipuan yang berkedok “jaminan” lulus prekrutan anggota Polri Bintara 2022.  

Terungkapnya dugaan penipuan  ini setelah  Noviar Ibnu Zamzami (40) warga Gandaria Pangkalpinang, orang tua dari peserta yang ikut rekrutmen, nekad memberanikan diri untuk melapor langsung ke Subdit Paminal Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Babel. Selain itu, ia juga melaporkan bahwa Yo juga melakukan penipuan ke bagian  tindak pidana umum Ditreskrimum (9/2) lalu.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Babel, Kombes Maladi membenarkan adanya laporan tersebut. Namun sayang Maladi belum bisa untuk menjelaskan detil karena masih dalam penyelidikan Propam.

Dan ternyata, Noviar bukan hanya laporan kosong. Pelapor juga mengantongi bukti tertulis yaitu surat perjanjian tertulis yang ditandatangani kedua belah pihak. Isinya berintikan kalau memang Yo pernah menerima uang –via transfer- dari Noviar sejumlah Rp 85 juta untuk untuk meloloskan - anak Noviar- dalam perekrutan Kepolisian tahun 2022.

---Bahwa benar pihak pertama –Yo-  mengingkari janji dan anak pihak kedua –Noviar- gagal lolos menjadi anggota polisi,” demikian salah satu isi suratnya.

Setelah anaknya tak diterima, Noviar menilai Yo ingkar janji dan ia meminta uang dikembalikan.  Nah disinilah persoalan mulai muncul.

Bagaimana prosesnya?

“Pertama saya serahkan Rp 60 juta. Setelah anak saya beberapa kali mengikuti tahapan seleksi, dia minta tambah Rp 20 juta yang pengakuanya ada pergeseran siapa yang lulus dan siapa yang tidak. Terakhir saya juga kirim Rp 5 juta karena dia minta untuk biaya untuk soal-soal tes,” ungkapnya.

Ternyata anaknya  Noviar dinyatakan tak lulus jadi polisi.  Akhirnya Noviar minta dikembalikan fulusnya  paling lama 2 minggu. Namun belum sepenuhnya dikembalikan dengan berbagai macam alasan.

Yo juga sempat menyerahkan sejumlah uang namun masih jauh dari harapan. Akhirnya Demi kembalinya fulus  Noviar juga sempat menyita beberapa aset milik Yo di Kacang Pedang. Motor Ninja dan Mobil, namun ternyata masih dalam kondisi leasing.

“Jika ditotal sisa kekuranganya yang harus dibayar Yo masih lebih dari Rp 40 juta,” sebutnya.

dari sinilah Noviar akhirnya pilih melaporkan Yo ke Polda atas dugaan 2 laporan. “Saya pilih lapor supaya bisa diproses. Informasi yang saya terima, korbannya bukan saya saja. Ada juga pihak lain yang saya kenal membayar lebih. Namun sama juga seperti saya yang ikut tertipu,” tandasnya.

Kategori :