ANGGOTA Komisi I DPR RI, Ir. Rudianto Tjen mengajak seluruh masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk menjadikan daerah Babel sebagai miniatur keragaman di Indonesia. Hal ini disampaikan Rudi saat menghadiri perayaan Imlek di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Sabtu malam (28/1/2023).
Politisi PDI Perjuangan itu menilai, keragaman yang telah terjalin dengan sangat baik di Babel mampu menjadi percontohan. Sebagaimana dalam perayaan Imlek malam itu dihadiri undangan dari masyarakat Tionghoa maupun Melayu.
"Saya sangat berharap bahwa kerukunan maupun keragaman yang ada di Bangka Belitung ini bisa menjadi miniatur di Indonesia. Dan mari kita sama-sama mewujudkan itu sehingga kerukunan kita bisa menjadi percontohan," kata Rudi.
Rudi juga turut mengapresiasi Wali Kota Pangkalpinang menjadi Wali Kota pertama perayaan Imlek digelar di rumah dinasnya.
"Pak molen tidak merayakan, tapi beliau mengadakan Imlek di Pangkalpinang. Luar biasa kemajuan Pangkalpinang, kita harap Pak Molen bukan memikirkan Pangkalpinang tapi Babel secara keseluruhan," ujar wakil rakyat asal Babel yang sudah 4 periode di DPR RI tersebut.
Ia merasakan bangga dengan Wali Kota yang beragama muslim namun mengadakan perayaan Imlek di rumah dinasnya. Ia mengajak semua pihak untuk mendukung toleransi dan harmonisasi antar umat beragama.
"Mungkin ini perayaan pertama Imlek di rumah Wali Kota. Sekali lagi saya sangat berterimakasih kepada Wali Kota yang menciptakan tradisi baru kerukunan dan keharmonisan umat beragama di kota Pangkalpinang dan Babel ini," ujar Anggota Komisi I DPR RI ini.
Sementara itu, Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil mengaku senang bisa mengadakan perayaan Imlek di rumah dinasnya. Ia berharap, perayaan tersebut bisa menjadi simbol guyub rukun masyarakat di Kota Pangkalpinang, umumnya di Babel.
"Rumah dinas (Rumdin) Wali Kota Pangkalpinang dipasang lampion. Ini bentuk bahagia kami, menandakan kita semua masyarakat dengan keberagaman yang ada ras, suku, agama yang ada Pangkalpinang satu kebersamaan," kata Molen sapaan akrabnya.
Hari ini di Kota Pangkalpinang, kata dia, Tong Ngin Fhangin Jitjong atau 'China Melayu Sama Saja' menunjukkan kebersamaan
"Nenek saya Tionghoa, ada darah (Tionghoa) saya. Sebentar lagi ada masjid agung berornamen timah, sebelahnya gereja dengan salip ornamen timah, vihara ornamen timah dan kelenteng ornamen timah," ucapnya.