PULANG dari rumah Koh Aping, Bujang, Ipank, dan Odoy, mampir ke Warung Kopi Mang Gareng.
Mereka masih kesal karena tak dapat angpao. Padahal lumayan untuk bayar utang kopi. Apalagi hari ini mereka sudah berjanji pada Mang Gareng untuk bayar utang selama satu bulan ini.
Karena kesal, akhirnya tabiat membual mereka kambuh. Itu juga dilakukan agar terhindar dari tagihan Mang Gareng.
"Tadi aku nemu sepatu baru. Masih dalam kotak. Ukurannya persis kakiku," ujar Odoy kepada Ipank dan Bujang.
"Terus, kau ambil sepatu itu?" tanya Ipank.
"Tidaklah, aku ambil kotaknya saja, soalnya Emakku kemarin butuh kotak untuk tempat benang dan jarum jahitnya," tukas Ipank.
Bujang dan Odoy terbahak mendengar jawaban Odoy.
"Masih kalah kau dengan apa yang kutemukan," kata Odoy penuh kesombongan.
Ipank dan Bujang menunggu apa yang akan dikatakan Odoy.
"Tadi aku juga nemu kantong plastik besar. Isinya baju dan celana baru. Ukurannya pas sama badanku. Baju dan celana mahal," kata Ipank.
"Terus," tanya Ipank dan Bujang.
"Ya tidaklah, kemarin Emakku butuh kantong plastik untuk belanja ke pasar. Jadi baju dan celananya aku tinggalkan. Aku hanya ambil kantong plastik saja," tukas Odoy.
Ipank, Odoy, dan Bujang tertawa terbahak. Mang Gareng yang sedang menyeduh kopi sampai kaget dibuatnya.
"Ah, itu belum seberapa," kata Bujang.
Ipank dan Odoy menjadi penasaran.